Shalat tahajjud merupakan salah satu shalat sunnah yang paling di anjurkan oleh Rasulullah saw. Semasa beliau masih hidup, beliau hampir tidak pernah meninggalkan shalat tahajjud dan witir. Bahkan beliau sendiri menuturkan bahwa shalat tahajjud atau bangun malam adalah kebiasaan umat-umat terdahulu. Allah swt juga berfirman bahwa satu-satunya shalat sunnah yang ditegaskan dalam Al-Quran hanyalah shalat tahajjud. Hal ini tercantum dalam QS. Al-Isra: 79.
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
“Dan pada sebagian malam, bertahajjudlah kamu sebagai tambahan ibadahmu. (dengan begitu) mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji” (QS. Al-Isra:79)
Pertanyaan kita selanjutnya adalah, mengapa Allah menyuruh kita bangung di tengah malam untuk melaksanakan tahajjud ? Apa manfaat shalat tahajjud dari segi kesehatan ? Bagaimana tinjauan dari perspektif ilmiah ? berikut penjelasannya.
Menurut Dr. Abdul Hamid Diyab dan Dr. Ar-Qurquz, shalat malam dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit yang menyerang jantung, otak, dan organ-organ tubuh lainnya. Orang yang bangun tidur pada malamhati berarti menghentikan kebiasaan tidur dan ketenangan terlalu lama yang merupakan salah satu faktor pencetus terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Aktivitas shalat malam dapat menenangkan hati dari segala kegundahan dan kegelisahan hidup yang dialami.
Penjelasan lebih ilmiah dipaparkan oleh Dr. Muhammad sholeh dalam riset disertasinya saat ia hendak memperoleh gelar doktor. Peneliti dan dosen di Fakultas Tarbiyyah IAIN Sunan Ampel Surabaya ini melakukan penelitian terhadap para siswa SMU Lukmanul Hakim Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya yang secara rutin memang menunaikan shalat tahajjud.
Dalam riset tersebut, Dr. M Sholeh menyimpulkan jika seseorang melaksanakan tahajjud secara rutin, benar gerakan-gerakannya, ikhlas dan khusyu’, maka dapat terbebas dari penyakit infeksi dan kanker. Penelitian tersebut melibatkan 41 siswa SMU Lukman Hakim PP. Hidayatullah. Mereka semua melaksanakan shalat tahajjud antara pukul 02.00-03.00 sebanyak 8 rakaat + 3 witir. Selanjutnya hormon kortisol (yang memicu tingkat stress seseorang) dari siswa-siswa tersebut diperiksa di 3 lab berbeda yang berada di Surabaya (Paramitha, Prodia, dan Klinika).
Hasilnya, kadar kartisol siswa yang melaksanakan shalat tahajjud dengan rutin berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan shalat tahajjud. Mereka yang shalat tahajjud memiliki kadar hormon kartisol yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tanggguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil. Dengan kata lain, shalat tahajjud dapat menurunkan kadar stress seseorang.
Selain itu, disimpulkan bahwa dengan shalat tahajjud yang dilakukan secara rutin, ikhlas dan khusyu’, akan mampu menciptakan karakter baru serta tangguh bagi pelakunya sehingga akan memiliki persepsi dan motivasi yang positif. Itulah salah satu rahasia di balik shalat tahajjud yang ditinjau dari persepsi ilmiah.
Semoga bermanfaat !
EmoticonEmoticon