Tidak ada tebu yang kedua ujungnya manis – Sebuah Kesadaran Diri,- Memiliki pendamping hidup adalah sesuatu yang sangat didambakan bagi setiap orang, terlebih jika ia adalah orang sangat ideal dengan kriteria kita. Namun ada kalanya ekspektasi berbenturan dengan realiti.
Banyak yang mengharapkan pendamping hidup yang sempurna, namun yang didapat adalah seseorang yang dengan kekurangannya. Ya, didunia ini memang ada banyak hal yang selalu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, termasuk seseorang yang menggenapi kita.
Sebelum melangkah kepada menggenap, ada yang harus diketahui terlebih dahulu, ada yang harus dimengerti sebelum terlambat menyadari. Bahwa hidup menggenap, artinya seseorang harus siap menerima setiap kelebihan dan kekurangannya. Bukan hanya menerima apa yang disukai. Bukan hanya menyukai fisik saja, tapi juga hati dan pikirannya juga.
Awalnya, kita pasti akan sedikit kesulitan untuk mengerti tentang apa yang ada dalam pikiran pasangan kita. Dan tak jarang, hal itu membuat kita kesal bahkan kecewa ketika dia tak juga mengerti tentang keinginan kita. Tak perlu khawatir, tak perlu kesal, apalagi marah. Disinilah tugas seorang lelaki yang harus lebih berpikir jernih tentang kondisi yang sedang dihadapi. Disinilah seorang laki-laki harus lebih bisa menjinakan egonya sendiri. Dan memang, laki-laki itu cendrung lebih egois, sedangkan perempuan lebih bersifat melankolis.
Dan disinilah arti sebuah penerimaan dan kesadaran diri. Artinya, seorang lelaki lebih suka dengan seseorang yang pikirannya nyambung dengan dirinya, sementara seorang perempuan lebih suka kepada laki-laki yang membuatnya nyaman. Dalam hal ini, meski sering kali terjadi kontradiksi keduanya harus sama-sama tenang dalam mengambil tindakan. Untuk seorang lelaki, tak perlu memaksa agar pasangannya selalu sejalan dengan apa yang di inginkan. Sedangkan untuk seorang perempuan, tak perlu berlebih-lebihan menuntut agar pasangannya selalu membuatnya nyaman.
Kita sama-sama tahu, kita sama-sama punya kekurangan. Maka tak perlu menjadikan kekurangan atau ketidak sesuai pasangan kita itu menjadi beban yang menggelapkan aktivitas kita. Karena Tuhan menghadirkan pendamping hidup itu sebagai “pakaian” untuk saling menutupi setiap kekurangan dan memperindah satu sama lain.
Teruntuk lelaki, kita harus ingat bahwa tidak ada tebu yang kedua ujungnya manis. setiap pilihan pasti mengandung konsekuensi. Entah itu baik atau buruk, entah itu kelebihan atau kekurangan. Yang pasti dalam diri setiap orang, ada keduanya. Begitu juga dengan memilih partner hidup. Ada sisi yang sesuai dengan kriteria kita, dan ada juga sisi yang bertolak belakang dengan keinginan kita. Sering kali kita menyuruh A, tapi terkadang yang dilaksakannya B. dan Sering kali pula kita melarang ini itu, tapi terkadang larangan kita di abaikannya.
Tak perlu gusar, apalagi marah ! Sekali lagi, karena tidak ada tebu yang kedua ujungnya manis.
Jika kita memilih seorang wanita karier, kita harus menerima jika dia tidak banyak menghabiskan waktunya dirumah.
Jika kita memilih bersama dengan seseorang yang menjadi ibu rumah tangga, kita perlu menerima kalau dia tidak menghasilkan finansial.
Jika kita memilih bersama dengan wanita cantik, kita harus menerima kalau pengeluarannya juga banyak.
Kalau kita memilih bersama dengan wanita hebat, kita juga harus menerima kalau dia itu keras dan tak mau mengalah. daaaaaan....
Jika kita memilih bersama dengan wanita mandiri, kita harus menerima jika dia punya pemikiran sendiri.
Lelaki, tidak ada pendamping hidup yang sama persis dengan kriteria kita. Semua itu hanya ada dalam imajinasi kita saja. Tugas kita, hanyalah menerima dan menjaga dia dengan sepenuh hati kita.
Baca Juga: Satu Tujuan Seribu Jalan
Banyak yang mengharapkan pendamping hidup yang sempurna, namun yang didapat adalah seseorang yang dengan kekurangannya. Ya, didunia ini memang ada banyak hal yang selalu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, termasuk seseorang yang menggenapi kita.
Sebelum melangkah kepada menggenap, ada yang harus diketahui terlebih dahulu, ada yang harus dimengerti sebelum terlambat menyadari. Bahwa hidup menggenap, artinya seseorang harus siap menerima setiap kelebihan dan kekurangannya. Bukan hanya menerima apa yang disukai. Bukan hanya menyukai fisik saja, tapi juga hati dan pikirannya juga.
Awalnya, kita pasti akan sedikit kesulitan untuk mengerti tentang apa yang ada dalam pikiran pasangan kita. Dan tak jarang, hal itu membuat kita kesal bahkan kecewa ketika dia tak juga mengerti tentang keinginan kita. Tak perlu khawatir, tak perlu kesal, apalagi marah. Disinilah tugas seorang lelaki yang harus lebih berpikir jernih tentang kondisi yang sedang dihadapi. Disinilah seorang laki-laki harus lebih bisa menjinakan egonya sendiri. Dan memang, laki-laki itu cendrung lebih egois, sedangkan perempuan lebih bersifat melankolis.
Dan disinilah arti sebuah penerimaan dan kesadaran diri. Artinya, seorang lelaki lebih suka dengan seseorang yang pikirannya nyambung dengan dirinya, sementara seorang perempuan lebih suka kepada laki-laki yang membuatnya nyaman. Dalam hal ini, meski sering kali terjadi kontradiksi keduanya harus sama-sama tenang dalam mengambil tindakan. Untuk seorang lelaki, tak perlu memaksa agar pasangannya selalu sejalan dengan apa yang di inginkan. Sedangkan untuk seorang perempuan, tak perlu berlebih-lebihan menuntut agar pasangannya selalu membuatnya nyaman.
Kita sama-sama tahu, kita sama-sama punya kekurangan. Maka tak perlu menjadikan kekurangan atau ketidak sesuai pasangan kita itu menjadi beban yang menggelapkan aktivitas kita. Karena Tuhan menghadirkan pendamping hidup itu sebagai “pakaian” untuk saling menutupi setiap kekurangan dan memperindah satu sama lain.
Teruntuk lelaki, kita harus ingat bahwa tidak ada tebu yang kedua ujungnya manis. setiap pilihan pasti mengandung konsekuensi. Entah itu baik atau buruk, entah itu kelebihan atau kekurangan. Yang pasti dalam diri setiap orang, ada keduanya. Begitu juga dengan memilih partner hidup. Ada sisi yang sesuai dengan kriteria kita, dan ada juga sisi yang bertolak belakang dengan keinginan kita. Sering kali kita menyuruh A, tapi terkadang yang dilaksakannya B. dan Sering kali pula kita melarang ini itu, tapi terkadang larangan kita di abaikannya.
Tak perlu gusar, apalagi marah ! Sekali lagi, karena tidak ada tebu yang kedua ujungnya manis.
Jika kita memilih seorang wanita karier, kita harus menerima jika dia tidak banyak menghabiskan waktunya dirumah.
Jika kita memilih bersama dengan seseorang yang menjadi ibu rumah tangga, kita perlu menerima kalau dia tidak menghasilkan finansial.
Jika kita memilih bersama dengan wanita cantik, kita harus menerima kalau pengeluarannya juga banyak.
Kalau kita memilih bersama dengan wanita hebat, kita juga harus menerima kalau dia itu keras dan tak mau mengalah. daaaaaan....
Jika kita memilih bersama dengan wanita mandiri, kita harus menerima jika dia punya pemikiran sendiri.
Lelaki, tidak ada pendamping hidup yang sama persis dengan kriteria kita. Semua itu hanya ada dalam imajinasi kita saja. Tugas kita, hanyalah menerima dan menjaga dia dengan sepenuh hati kita.
Terima kasih, Semoga bermanfaat !
Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan.
Baca Juga: Satu Tujuan Seribu Jalan
1 komentar so far
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
EmoticonEmoticon