Pikiran Penulis – Pikiran Seorang Introvert,- Sebelum mengupas lebih jauh tentang apa yang selalu dipikirkan penulis, ada baiknya silahkan baca dulu kepribadian dan sifat penulis. Silahkan klik DISINI !
Sebagaimana pada postingan sebelumnya, bahwa penulis adalah seseorang yang berkepribadian introvert. Dan sekarang penulis akan membahas tentang apa yang selalu dipikirkan penulis, umumnya tentang apa yang ada di dalam pikiran para introvert.
Jika kita ingin mengetahui pikiran seorang introvert, pikirannya selalu diliputi dengan tanya. ‘Mengapa, mengapa, dan mengapa’, itulah ungkapan tanya yang terus menari-nari di dalam benak penulis dan para introvert lainnya. Mereka (para introvert) selalu memikirkan segala sesuatu sampai ke akar-akarnya, mereka sangat bahagia ketika mereka telah menciptakan ide maupun pemikiran yang brilian. Mereka begitu maniak dengan bidang yang disukainya sehingga tidak heran mereka selalu keluar sebagai seorang ahli di bidang yang mereka kuasai.
Mereka mempertanyakan dan memahami hal-hal terkecil yang bahkan sama sekali tidak terpikirkan oleh banyak orang. Melalui intuisi, kekritisan, serta imajinitas mereka, mereka mampu menghadirkan hal yang belum ada sebelumnya. Kebiasaan mereka yang senang membaca dan mencoba lagi dan lagi membuat pikiran mereka begitu tangguh karena dilatih secara terus menerus. Tidak jarang, para introvert sering mendengar ‘suara’ yang timbul dari kesunyian.
#1. Teman Dalam Sunyi
Banyak orang yang melihat penulis sering berbicara sendiri, tersenyum sendiri, terkadang melihat penulis mengkerutkan kening, terkadang terlihat jengkel, dan terkadang pula suka bersedih. Sebagian orang yang tak tau mungkin menyangka penulis adalah seorang yang sudah kehilangan akal sehatnya, tapi sejatinya didalam diri penulis dan para introvert lainnya, memiliki teman dalam sunyi. Teman yang mengajak para introvert untuk selalu meluapkan berbagai ekspresi.
Teman yang berwujud lewat suara itu sebenarnya muncul dari spiritual mereka (para introvert), sebagai bentuk dari metafisik yang ‘hidup’. Sehingga mereka tak pernah merasa kesepian. Suara itu seperti orang lain yang bercakap-cakap dengan para introvert, terus-menerus bertanya, ‘Mengapa, mengapa, dan mengapa ?’ Itulah pertanyaan yang sering muncul dalam benak seorang introvert.
Terkadang suara kesunyian itu memberikan saran, terkadang memberikan ide, terkadang mengajak sang introvert untuk menyusuri alam imajinasi mereka, terkadang membuat mereka tertawa, tersenyum, bahkan bersedih. Tak peduli apa yang sedang raga atau tubuh seorang introvert lakukan, akan tetapi teman tak kasat mata mereka itu tetap hidup dan membawa introvert terbang jauh ke alam pikiran mereka..
Mereka tak pernah berhenti berpikir dan asyik dalam pikiran mereka sendiri. Karena mereka selalu ada ‘teman’ dalam wujud ‘suara kesunyian’ yang mengajak mereka berdiskusi tentang segala hal. Bahkan hingga akhir hayat pun, ‘suara kesunyian’ itu tetap menjadi sahabat sejati para introvert yang selalu membawa mereka bermain-main dalam pikiran mereka yang imajinatif dan filsafatis.
#2. Jiwa yang Tua
Bisa dibilang, introvert adalah jiwa yang tua atau old soul, karena pemikiran mereka terlihat lebih bijaksana, sederhana, namun sangat mendalam dan detail. Mereka lebih senang untuk fokus pada pikiran mereka sendiri yang sibuk mendiskusikan hal-hal yang kerap luput dari benak kebanyakan orang dan lebih bahagia menghabiskan waktu seorang diri.
Mereka dapat duduk diam di kursi taman dan memperhatikan pepohonan yang rimbun dengan buah-buahan yang sedap dipandang, atau memperhatikan barisan semut yang sedang bekerja mengumpulkan makanan, takjub sekaligus kagum dengan misteri alam semesta yang takkan pernah bisa terpecahkan.
“ Bagaimana bisa muncul berbagai jenis pepohonan yang menghasilkan beragam buah yang berbeda ?
Bagaimana semut bisa berbaris secara teratur tanpa pernah meninggalkan posisinya ?
Siapa yang mengomando para semut-semut itu ?
Mengapa secara alamiah mereka bisa berbaris secara teratur ?
Kekuatan besar macam apakah yang menggerakkan dunia sehingga tetap berlangsung teratur ?
Darimana semua ini berasal ?
Tidak mungkin ini semua muncul tiba-tiba di depan mata begitu saja, pasti segala sesuatu ada karena proses yang sangat lama dan semua pasti telah direncanakan ?
Betapa mahakuasanya Tuhan merencanakan ini semua, bahkan telah merencanakan keberadaan manusia itu sendiri jauh sebelum alam semesta ini terbentuk.
Tunggu… Lantas, kapan dan bagaimana seluruh jagad raya ini terbentuk ?”
Itulah selintas pemikiran yang muncul dari benak seorang introvert. Pemikiran-pemikiran tersebut timbul dari hal yang sederhana namun terproses sedemikian rupa hingga menjadi sangat kompleks. Itulah mengapaz alam semesta dan juga kehidupan adalah sumber inspirasi terbesar bagi pemikiran-pemikiran introvert. Mereka adalah fondasi dari rasa keingintahuan introvert yang sangat besar tentang segala hal. Rasa keingintahuan yang mendorong introvert untuk terus dan terus mencari kebenaran hingga mendapatkannya.
Bagi introvert, segala sesuatu adalah misteri yang harus dipecahkan. Bila kebanyakan orang bosan dan jemu untuk mempelajari sejarah, sains, logika, atau filsafat sampai ke akar-akarnya, para introvert dengan rasa penasarannya yang terus menerus bertambah justru menganggap ‘proses belajar sampai ke akar-akarnya’ adalah hal yang sangat menyenangkan karena sedikit demi sedikit dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kepala mereka yang seperti tidak pernah habis.
Maka tak jarang, para introvert akan terus bertanya mengenai berbagai hal demi menghilangkan rasa penasaran mereka. Dan karena pertanyaan-pertanyaan yang tak kunjung habis pula membuat para introvert sering mengalami sakit kepala dan insomnia.
EmoticonEmoticon