Siapa Saya ?,- Tulisan ini ditulis untuk menjawab tanya yang diajukan kepada penulis. Beberapa waktu lalu seorang sahabat bertanya kepada penulis “kenapa anda jarang sekali berkumpul bersama yang lain atau nimbrung percakapan dalam grup WhatsApp gitu ?” Di iringi dengan senyum, penulis jawab dengan singkat “Because I’m an Introvert – Karena saya seorang introvert.”
Sebait jawaban singkat itu, menghamburkan berbagai tanya yang menjelaskan keadaan diri.
Siapakah atau apa introvert itu ?
Introvert adalah salah satu bagian dari kepribadian seseorang yang kebanyakan waktunya ia habiskan dalam kesendirian (jauh dari keramaian). Dalam ranah psikologi, tipe kepribadian manusia terbagi menjadi 3, ada seseorang yang lebih cendrung bersifat Introvert, Ekstrovert (kebalikan dari introvert), dan Ambivert (pertengahan antara introvert dan Ekstrovert). Dan penulis masuk pada tipe kepribadian introvert, lebih tepatnya INTP (Introvertion, Intuition, Thinking, Perception) yaitu seseorang yang lebih cendrung rasionals dan berkepribadian abstrak dan obyektif.
Dalam hal ini, penulis tidak akan mendeskripsikan Ekstrovert ataupun Ambivert. Akan tetapi penulis hanya akan menjelaskan tentang seseorang yang bersifat Introvert yang tak lain adalah diri penulis sendiri, yang semoga juga bisa mewakili orang-orang introvert lainnya.
Sebagaimana yang telah disebutkan di atas bahwa pribadi Introvert adalah pribadi yang lebih banyak menghabiskan waktunnya seorang diri. Hal ini bertujuan bukan karena seorang introvert anti sosial, akan tetapi baginya menyendiri itu adalah sebuah kebutuhan untuk mengisi ulang energi mereka yang cepat sekali drop saat harus berhadapan dengan banyak orang.
Energi Apa yang ada dalam diri seorang Introvert ?
Energi di sini maksudnya adalah rasa semangat dan bahagia yang dalam ada diri seorang introvert. Ketika seorang introvert harus bertemu dengan banyak orang yang terlalu acak, maksudnya tidak memiliki tujuan yang sama, seperti di Mall atau pusat perbelanjaan lainnya, biasanya ia akan mengalami pusing yang hebat atau rasa tidak nyaman yang membuat tubuh mereka terasa sedikit tidak enak badan atau mudah lelah ketika melihat orang-orang yang berisik dengan kebutuhan mereka masing-masing.
Akan tetapi jika seorang introvert berkumpul dengan orang yang memiliki kebutuhan atau tujuan yang sama, hal itu justru semakin membuat seorang introvert nyaman. Contohnya seperti menghadiri majelis dzikir atau kampus. Yang dimana semua orang itu memiliki tujuan yang sama.
Kenapa Seorang Introvert Senang Sekali Menyendiri ?
Menyendiri adalah kebutuhan bagi seorang introverti, karena hal itu dapat mengembalikan energi mereka. Selain itu juga, karakter seorang introvert lebih banyak menghabiskan waktunya dalam alam pikiran mereka. Mereka butuh kesendirian untuk berpikir – memikirkan tentang suatu hal yang mendalam misalnya sejarah atau filsafat, merilekskan diri mereka yang tegang sepanjang waktu saat berhadapan dengan banyak orang yang acak, dan untuk melepaskan imajinasi mereka yang harus terbungkam saat tiba-tiba “terlempar” dalam kerumunan orang dengan kesibukannya masing-masing.
Oleh karena itu, introvert selalu berusaha menghindarinya. Apapun itu, segala kegiatan yang baginya terasa bising, ia hindari. Karena introvert tidak diperuntukan berada di lingkungan yang gaduh dengan sekumpulan orang yang berbicara kesana-kemari. Para introvert hanya akan berkumpul, jika pembicaraannya satu tujuan, atau membahas hal-hal yang membuat otak mereka aktif bekerja. Seperti diskusi ataupun sebagainya.
Introvert pada dasarnya diciptakan untuk berpikir lebih dalam, menganalisa, menciptakan imajinasi, dimana bagian otaklah yang lebih aktif dibandingkan raga mereka. Kegiatan-kegiatan yang bersifat ekstrovertis seperti kumpul-kumpul bersama, yang lebih mengedepankan raga, ia hindari. Karena para introvert dilahirkan dengan gerak metafisik yang lebih hidup. Mereka bisa terlihat duduk diam, termenung, atau seperti orang melamun. Namun dibalik semua itu, pikiran mereka bisa berkelana kemana-mana, bahkan sampa meretas ruang dan waktu. Imajinasi mereka sangat liar tak terbatas, mereka bisa memikirkan tentang filsafat, sejarah, atau hal yang lainnya hingga ke akar-akarnya.
Oleh karena itu, kebanyakan seorang introvert adalah mereka yang ahli dalam bidang kepenulisan, ilmuan, ataupun hal-hal lainnya yang membutuhkan daya imajinasi dan nalar yang kuat.
Salah satu tokoh Introvert yang paling terkenal saat ini adalah J.K. Rowlings, seorang warga Inggris yang imajinasinya sangat menakjubkan, hingga ia berhasil memperlihatkan kehebatan imajinasinya itu kepada seluruh dunia, dengan bukunya yang telah difilmkan yang berjudul Harry Potter dan The Fantastic Beast. Dalam film Harry Potter sangat terlihat jelas bagaimana kekuatan daya imajinasi J.K. Rowling menyeruak keluar, apalagi hewan-hewan menakjubkan dalam film Fantastic Beast yang tercipta dari kelebatan imajinasi seorang introvert yang tanpa batas.
Begitu juga dengan tokoh-tokoh besar lainnya seperti Socrates, Plato, Aristoteles, Bethoven, Charles Darwin, Abraham Licoln, sampai Albert Einstein, semua filsuf, pemikir, ilmuwan, dan penyair . Mereka semua mendapatkan ‘wahyu’ atau inspirasi dari pemikiran-pemikiran hebatnya saat mereka sedang seorang diri. Karena saat mereka sedang sendirian, mereka (para introvert) sedang mengisi ulang energi mereka sebanyak-banyaknya, membiarkan pikiran mereka yang ‘hidup’ itu untuk bebas terbang mengarungi setiap tingkap angkasa kehidupan dan alam semesta.
“Ada sosok penyendiri di antara orang-orang yang sedang bergumul. Ada sosok pendiam di antara sekelompok orang yang sedang berinteraksi. Ada sosok yang terlihat serius di tengah keadaan yang tenang. Ada juga sosok yang terlihat acuh di tengah suasana yang tegang. Sosok ini berbeda,tak seperti kebanyakan orang. Namun ia bukanlah pemalu ataupun seorang yang berpenyakit , tetapi ia justru sedang memerhatikan. Ia senang menganalisa keadaan. Itulah seorang Introvert” Anonim,-
EmoticonEmoticon