Tadarrus QS. Al-Alaq ayat 1 - Hikmah Dari Membaca

Tadarrus QS. Al-‘Alaq ayat 1 - Hikmah Dari Membaca,- Sebagai seorang muslim kita pasti tahu bahwa wahyu pertama yang Allah turunkan kepada Nabi kita; Muhammad saw adalah perintah untuk membaca. Karena dengan membaca kita dapat membuka jendela dunia, dan mendapat berbagai pengetahuan baru.

Membaca bukan hanya apa yang kita lihat dari buku saja, akan tetapi ada banyak hal yang harus kita baca; membaca kondisi, pengalaman, dan berbagai kejadian lainnya. Tapi, tahukah kita berapa rumit proses yang terjadi di otak kita ketika kita melihat dan membaca, dan betapa cepat otak dapat mengenal huruf-huruf, merangkainya, lalu memahaminya ?

Tadarrus QS. Al-Alaq ayat 1 - Membaca

Menurut para ilmuan ketika seseorang membaca, saraf-saraf mata segera mengirim bentuk-bentuk tulisan yang dilihatnya seperti A, B, C, dan yang lainnya, yang kemudian mengirimnya ke otak. Sebelum masuk ke pusat otak yang merupakan tempat penyimpanan data manusia, tulisan yang kita baca itu terlebih dahulu berada di kulit otak.

Informasi yang kita terima itu melewati apa yang dinamai Talamus, yang merupakan jembatan penghubung antara tubuh dan otak. Lalu dengan cara yang sangat-sangat rumit dan canggih, talamus mengirimkan informasi itu ke bagian-bagian lain di otak kita.

Tadarrus QS. Al-Alaq ayat 1 - Membaca

Akan tetapi bila ada kejadian yang sangat genting terjadi (contohnya seperti kebakaran, tabrakan dsb), informasi yang didapat tidak dulu melewati talamus, namun langsung menuju amigdala. Sehingga sebelum seseorang memahami apa yang dilihatnya, denyut jantungnya menjai bertambah cepat dan keseimbangannya menjadi goyah.

Sungguh luar biasa, mustahil hal tersebut di atur oleh dirinya sendiri. Dibalik kehebatan otak dalam merespon insformasi, pasti ada Tangan Yang Maha Hebat yang menggerakan itu semua. Siapa lagi kalau bukan Dia, Dzat Yang Maha Mengatur segala. Dan dari sana kita dapat menyadari akan wujud Tuhan di balik apa yang kita baca dan pahami.

Bukan hanya otak saja yang memiliki daya tangkap luar biasa, akan tetapi ada mediator lain; yaitu mata. Mata yang Allah ciptakan merupakan organ yang sangat vital. Mata memiliki berat sekitar 7gr, berdiameter 24 mm, yang pada itu semua terdapat 130 juta sel fotoreseptor (yaitu sel yang dapat merubah cahaya menjadi sinyal yang akan direspons oleh otak). Kekuatan mata dapat mendeteksi cahaya lilin dari kejauhan sekitar 1,5 km, dan dapat melihat hingga sepuluh ribu warna. 

Sedangkan menurut penelitian, bahwa lensa mata memiliki resolusi 130 MP per mata normal dengan super amoled high definitions yang sangat luar biasa dalam mode melihat dan merekam apapun yang ada disekitarnya tanpa kabur, patah-patah, apalagi terbakar. Autofokus yang berada di mata, memungkinkan seseorang dapat melihat gerakan dengan sangat halus dan teratur. Subhanallah !

Tadarrus QS. Al-Alaq ayat 1 - Membaca

Kita buta akan kegelapan total. Saat cahaya masuk kedalam mata, lensa akan memfokuskannya secara terbalik pada retina. Bayangan ini menstimulasi sel-sel peka cahaya lalu mengirim sinyal ke otak. Otak kemudian bekerja sedemikian rupa mengenal garis-garis yang berbeda-beda pada setiap huruf, lalu menerjemahkannya, memahaminya, kemudian mengantar kita mengucapkan rangkaian huruf-huruf yang kita lihat tadi. Dari sini, kita sudah memahami bahwa kita telah dibekali potensi luar biasa berupa otak dan mata. Siapa yang membekali semua itu kalau bukan Dia ? Lalu, apakah pantas bagi kita untuk tidak menuruti perintah-Nya pada wahyu pertama ?  إِقْرَأْ  - Bacalah !

Lalu, apa yang harus kita baca ? Sebagaimana potongan ayat selanjutnya بِسْمِ رَبِّك  - “dengan menyebut nama Tuhanmu”. Kita mengetahui bahwasanya Allah itu baik, Ia menyukai segala kebaikan dan membenci segala keburukan. Maka bacalah segala hal yang bermanfaat bagi kehidupan dunia-akhirat kita. Sekalipun kita membaca sesuatu yang negatif, tapi jangan sampai kita terperangkap ke dalamnya. namun agar kita terhindar darinya. Sebagaimana pepatah orang Arab


عرفت شرّ لا لشرّ، ولكنّ لتراكه # من لم يعرف شرّ يوسك أن يقع فيه

“Aku mengetahui keburukan bukan untuk mengikuti keburukan itu, akan tetapi untuk menjauhinya # Karena seseorang yang tidak mengetahui sesuatu itu buruk, dikhawatirkan ia akan terjerumus kedalamnya.”


Terima Kasih, Semoga Bermanfaat !


EmoticonEmoticon