JADILAH PEMBELAJAR CEPAT !,- Ada saat dimana diri merasa kecil, tidak tahu apa-apa, merasa berbeda dari yang lain, atau bahkan putus asa untuk menjalankan sebuah tanggung jawab yang diberikan hanya karena semua itu di luar dari kebiasaan.
Tanggung jawab itu rasanya menjadi sesuatu yang asing, yang tidak ingin dilakukan. Ada keraguan yang muncul ketika hendak melakukan, yang pada hakekatanya keraguan itu ditunjukkan pada kemampuan diri. Yaa, merasa diri tidak mampu untuk menjalankan amanah dan tanggung jawab itu.
Apa yang harus kita lakukan ? Ketika sebuah keadaan menuntut harus menjadikan diri sebagai teladan, menjadi seseorang yang lebih tahu menyeruak saat diri masih dalam proses ‘new beginner’. Tidak ada jalan lain, selain menjadi fast learner; menjadi seorang pembelajar cepat. Yang berusaha berlari ketika yang lain berjalan, yang tetap terbangun ketika yang lain tertidur.
Ketika Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wasalam diutus menjadi seorang Rasul, apakah ia merasa siap atau bahkan pantas ? Atau sangat mengerti akan dibawa kemana umatnya ? TIDAK. Beliau hanya menjadi seorang pembelajar cepat untuk menjadi apa yang Allah mau.
Ketika terjadi pemilihan khalifah setelah wafatnya Rasul saw. Sayyidina Abu Bakar ash-shiddiq tak menunjuk diri ingin menjadi pengganti Rasul. Ia bahkan sempat menunjuk sahabatnya untuk mengambil amanah itu. Namun pada akhirnya amanah menjadi khalifah pun jatuh kepadanya.
Apakah beliau tak ada rasa sedih ataupun khawatir akan masa depan banyak orang yang kelak menjadi tanggungannya ? JELAS ADA. Namun ia berusaha untuk menjadi seorang pembelajar cepat agar tidak mengecewakan umat dan membuat Rasulullah saw bersedih. Dan beliau pun mampu menjalankan tugas itu dengan baik.
Begitu juga ketika Mushab bin umair yang ditunjuk menjadi duta Islam pertama. Apakah tak ada ketakutan dalam hatinya ? Apakah tak ada keraguan atas kemampuan dirinya ? JELAS ADA. Apalagi ia masih terbilang muda. Namun ia hanya menjadi pembelajar cepat, menjadi apa yang Rasul mau. Dan akhirnya ia pun berhasil menjadi seorang duta Islam yang pantas untuk mengajarkan agama Islam kepada para sahabat Anshar yang telah beriman dan berbaiat kepada Rasulullah di bukit Aqabah.
Kini, jika amanah dan tanggung jawab itu sudah ditangan. Rasanya sifat manja dan ego dalam diri harus kita kikis perlahan. Dan berusahalah untuk menjadi sang pembelajar cepat. Awali dengan niat tulus, dan jaga dengan doa. Azzamkan dalam hati dengan tekad perubahan dan semangat keoptimisan.
Tanggung jawab itu rasanya menjadi sesuatu yang asing, yang tidak ingin dilakukan. Ada keraguan yang muncul ketika hendak melakukan, yang pada hakekatanya keraguan itu ditunjukkan pada kemampuan diri. Yaa, merasa diri tidak mampu untuk menjalankan amanah dan tanggung jawab itu.
Apa yang harus kita lakukan ? Ketika sebuah keadaan menuntut harus menjadikan diri sebagai teladan, menjadi seseorang yang lebih tahu menyeruak saat diri masih dalam proses ‘new beginner’. Tidak ada jalan lain, selain menjadi fast learner; menjadi seorang pembelajar cepat. Yang berusaha berlari ketika yang lain berjalan, yang tetap terbangun ketika yang lain tertidur.
Ketika Nabi Muhammad shallahu 'alaihi wasalam diutus menjadi seorang Rasul, apakah ia merasa siap atau bahkan pantas ? Atau sangat mengerti akan dibawa kemana umatnya ? TIDAK. Beliau hanya menjadi seorang pembelajar cepat untuk menjadi apa yang Allah mau.
Ketika terjadi pemilihan khalifah setelah wafatnya Rasul saw. Sayyidina Abu Bakar ash-shiddiq tak menunjuk diri ingin menjadi pengganti Rasul. Ia bahkan sempat menunjuk sahabatnya untuk mengambil amanah itu. Namun pada akhirnya amanah menjadi khalifah pun jatuh kepadanya.
Apakah beliau tak ada rasa sedih ataupun khawatir akan masa depan banyak orang yang kelak menjadi tanggungannya ? JELAS ADA. Namun ia berusaha untuk menjadi seorang pembelajar cepat agar tidak mengecewakan umat dan membuat Rasulullah saw bersedih. Dan beliau pun mampu menjalankan tugas itu dengan baik.
Begitu juga ketika Mushab bin umair yang ditunjuk menjadi duta Islam pertama. Apakah tak ada ketakutan dalam hatinya ? Apakah tak ada keraguan atas kemampuan dirinya ? JELAS ADA. Apalagi ia masih terbilang muda. Namun ia hanya menjadi pembelajar cepat, menjadi apa yang Rasul mau. Dan akhirnya ia pun berhasil menjadi seorang duta Islam yang pantas untuk mengajarkan agama Islam kepada para sahabat Anshar yang telah beriman dan berbaiat kepada Rasulullah di bukit Aqabah.
Kini, jika amanah dan tanggung jawab itu sudah ditangan. Rasanya sifat manja dan ego dalam diri harus kita kikis perlahan. Dan berusahalah untuk menjadi sang pembelajar cepat. Awali dengan niat tulus, dan jaga dengan doa. Azzamkan dalam hati dengan tekad perubahan dan semangat keoptimisan.
1 komentar so far
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
EmoticonEmoticon