Kehadiran Allah Pada Alam Semesta

Tags


Kehadiran Allah Pada Alam SemestaKehadiranAllah Pada Alam Semesta,- Alam adalah segala yang ada di langit dan di bumi. Demikian antara lain pengertian kebahasaannya. Sementara ilmuan menyatakan bahwa alam semesta adalah kosmos yakni ruang angkasa serta semua benta langit yang terdapat di dalamnya. 

Menurut definisi agama, alam adalah segala sesuatu selain Allah swt. Alam bukan hanya benda-benda angkasa, atau bumi dan segala isinya, tetapi juga yang terdapat antara keduanya, bahkan semua yang ada, baik yang telah diketahui manusia maupun yang belum mereka ketahui.

Kata alam sendiri seakar dengan kata “alaamat” yang berarti sesuatu yang menjelaskan sesuatu lainnya. Jika tidak jelas, maka tidak wajar bahkan tidak layak seakar kata dengan alamat. Dan hal ini telah menjadi bukti bahwa alam semesta adalah alamat yang sangat jelas menunjuk Tuhan.

Alam raya tidak dapat dibayangkan betapa luasnya. Para ilmuan memperkirakan luasnya dengan ukuran jutaan tahun cahaya. Sementara ilmuan menyatakan bahwa paling jauh yang diketahui manusia adalah 15 biliun tahun cahaya. 

Pada jarak itu ditemukan banyak super gugus galaksi yang jumlahnya tak terhitung. Di luar jarak itu, belum atau bisa jadi tidak dapat dijangkau oleh pengetahuan manusia.Bintang yang paling dekat dengan matahari saja jaraknya sekitar 4,3 tahun cahaya dari bumi. Sementara satu tahun cahaya diperkirakan sama dengan 10 triliun KM.

Matahari dan semua bintang yang dapat kita lihat di bumi terdapat dalam apa yang dinamakan Bimasakti yang merupakan satu galaksi atau tata bintang. Planet tatasurya kita pada alam raya ini dapat diibaratkan dengan sebiji kacang di tengah lapang sepak bola. Di seluruh alam raya terdapat milyaran galaksi dan masing-masing galaksi bergerak saling menjauhi dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Alam raya diperkirakan berumur antara 10 sampai 15 biliun tahun. Sedangkan batu-batuan bumi yang tertua diperkirakan terbentuk sekitar 4,6 biliun tahun. Ini serupa dengan hasil penelitian batu-batu bulan dan aneka benda angkasa yang terjatuh ke bumi.

 Berkas-berkas kehidupan di bumi, yang tertua diperkirakan sekitar 3.800 miliun  tahun. Jika demikian, masa penyiapan bumi untuk dapat dihuni makhluk hidup adalah sekitar 800 miliun tahun. Kehidupan makhluk yang bernama manusia diperkirakan baru sekitar 100 ribu tahun.

Banyak ilmuan percaya bahwa alam raya ini masih terus berkembang dan berkembang. Inni dikenal dengan teori ekspansi.  Menurut teori tersebut, planet nebula yang berada diluar galaksi kita, menjauh dari kita dengan kecepatan yang berbeda-beda. Bahkan  benda-benda langit dalam satu galaksi pun saling menjauh satu sama lain. Teori ekspansi tersebut, selaras dengan firman Allah pada QS. Adz-Dzariyat:47

وَ السَّمَاءَ بَنَيْنَاهَا بِأَيْدٍ وّإِنَّا لَمُوْسِعُوْنَ

Dan langit Kami bangun dengan ‘tangan-tangan’ Kami, dan sesungguhnya Kami benar-benar maha meluaskannya”

Ayat di atas menunjukan bahwa Dialah yang meluaskan. Dalam artian mengembangkannya dengan jalan menjadikannya saling menjauh satu sama lain. banyak teori yang dikemukakan para pakar tentang asal  muasal terciptakan alam raya ini. Salah satu yang paling terkenal adalah teori Big Bang, yaitu bahwa alam semesta ini tercipta akibat dentuman besar yang terjadi sekitar 15 milyar tahun yang  lalu.

Menurut teori Big Bang, sebelum terbentuk seperti sekarang ini, alam semesta merupakan kumpulan sejumlah besar kekuatan atom-atom yang saling  berkaitan dan di bawah tekanan sangat kuat yang hampur tidak dapat dibayangkan oleh akal. Semua benda langit yang ada sekarang beserta kandungan-kandungannya, termasuk tatasurya dan bumi, sebelumnya terakumulasi sangat kuat dalam bentuk bola yang jari-jarinya berukuran sekitar 3 juta mil. 

Cairan atom pertamanya berupa ledakan dahsyat yang mengakibatkan tersebarnya benda-benda alam raya keseluruh penjuru, yang berakhir dengan terciptanya berbagai benda langit yang terpisah-pisah, salah satunya adalah bumi tempat tinggal kita.

Teori Big Bang tersebut, selaras dengan QS. Al-Anbiya:30

أَوَلَمْ يَرَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا

dan apakah orang-orang kafir itu tidak melihat, bahwa langit dan bumi keduanya dahulu adalah suatu yang pada, kemudian Kami pisahkan keduanya.”

Apapun yang mengakibatkan terbentuknya alam  raya ini, yang pasti peristiwa itu sangatlah besar. Dan ledakan besar yang terjadi hingga terbentuknya berbagai tatasurya, pasti disana telah ditentukan oleh Dzat Yang Maha Mengatur segala sesuatu. Jika tidak, maka bumi yang kita tempat ini tidak mungkin seindah ini. Dan seluruh planet-planet pun tidak mungkin berputar pada porosnya.

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Robb kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka dipeliharalah kami dari siksa neraka.”

Banyak yang dapat kita pelajari dari alam semesta ini, salah satunya adalah keterkaitan dan keharmonisan. Sungai-sungai yang mengalir, pepohonan yang rimbun, serta matahari yang tak jemu memberi kehangatan.  Tatkala kita memandang langit yang berhamburan bintang, walau dengan pandangan biasa saja dan dengan sedikit kesadaran, hal tersebut sudah cukup untuk mengantarkannya bahwa “Tangan-Nya” berada dibalik setiap fenomena.

* Intisari dari Buku Dia Dimana-Mana (Tangan Tuhan Di Balik Setiap Fenomena)


EmoticonEmoticon