Rahasia Shalat Bagi Ketenangan Jiwa,- Shalat memiliki pengaruh yang menakjubkan dalam menjaga kesehatan badan dan hati pelakunya. Shalat juga dapat mengobati unsur negatif pada keduanya. Untuk jasmani, kita sudah membahasnya pada artikel sebelumnya, (silahkan KLIK ! )
Adapun untuk artikel ini kita akan sama-sama mengupas manfaat shalat bagi kondisi jiwa ditinjau dari segi ilmiah. Dengan demikian, shalat merupakan sarana yang paling efektif untuk menyegarkan jasmani dan menenangkan jiwa.
Sejauh ini, shalat memang merupakan sebuah meditasi terpercaya yang banyak memberi manfaat positif bagi jiwa pelakunya. Apalagi, hasil penelitian menyatakan bahwa shalat dapat membantu mengalahkan kegundahan, terutama pada orang sakit. Para ilmuan menegaskan dalam sebuah hasil penelitian yang dimuat majalah kedokteran Ath-Thibbun Nafsi Wal Jasadi, diketahui bahwa melakukan ibadah shalat secara terus menerus berhasil mengurangi rasa sedih dan gundah pada orang sakit dan terserang penyakit kanker paru-paru dan berbagai jenis penyakit lainnya.
Hasil ini diperkuat oleh penelitian Itzhak Fried dari UCLA School of Medicine dan koleganya dari berbagai universitas pada tahun 2001. Penelitian tersebut memperlihatkan bahwa ada peningkatan dopamin ekstaseluler pada amigdala yang diukur secara langsung dengan mikrodialisi intraserebral pada saat stimulus reward (yang disamakan dengan perasaan senang dan tentram) serta ketika sedang mengerjakan tugas kognitif.
Amigdala merupakan salah satu komponen sistem limbik (sistem otak tengah)) yang paling menonjol serta merupakan pusat utama pengumpulan data sensoris dan pengatur informasi emosi. Dengan kata lain, amigdala memiliki fungsi ganda yang saling berlawanan. Artinya, perubahan yang dihasilkan dari perangsangan ini dapat memicu komponen pembentuk stress, namun juga memicu komponen pembentuk ketentraman jiwa.
Karena perangsangan terhadap komponen prilaku ini bergantung pada bagian mana yang dirangsang, maka dengan melakukan sujud pada saat shalat, akan meningkatkan perangsangan untuk komponen prilaku tentram, damai, dan bahagia. Namun jika sebaliknya, akan menekan perangsangan komponen prilaku untuk perasaan emosi, cemas, marah, gelisah, serta rasa seksualitas. Pada akhirnya, hal ini dapat menekan perilaku lanjut dari cemas, emosi, dan marah. Yaitu perbuatan keji dan munkar.
Dari penjelasan di atas, maka jelaslah bahwa rasa ikhlas dan khusyu sangat penting saat sujud dalam shalat untuk memperoleh ketengan jiwa dan ketentraman batin. Karena dengan ikhlas dan khusyu’, akan memicu perangsangan jalur produksi dopamin yang akan didistribusikan ke amigdala untuk merangsang komponen prilaku tenang, ketentraman jiwa, dan ketenangan emosi. Jadi, jelaslah bahwa secara ilmiah shalat dapat mendatangkan ketengan jiwa bagi pelakunya.
EmoticonEmoticon