MENITIPKAN MASA DEPAN

Tags

Akal dan hati harus seimbang
Menitipkan Masa Depan,- Ada sisi lain yang harus dipahami seorang perempuan sebelum ia hidup menggenap. Sisi lain yang harus menjadi pertimbangan untuknya ketika menentukan siapa laki-laki yang akan mengggenapinya kelak, siapa laki-laki yang akan menjadi imamnya nanti. Karena seorang perempuan bukan hanya menitipkan rumah tangganya kepada lelaki yang menjadi suaminya, tapi juga menitipkan masa depan dunia dan akhiratnya. Seorang suami yang merangkap sebagai imam di sepanjang sisa usianya. 

Sejatinya, seorang imam adalah orang yang harus ia ikuti, orang yang harus ia turuti. Maka siapapun  dia, dia haruslah orang yang benar-benar dipercaya untuk menitipkan masa depan seorang perempuan. Oleh karena itu, kenapa Rasulullah saw tidak memperkenankan seorang perempuan menolak lamaran seorang laki-laki yang baik agamanya. Karena laki-laki yang baik agamanya, adalah laki-laki yang bisa dipercaya.


Tentu saja, seberapa besar seorang laki-laki bisa dipercaya kadarnya berbeda antara satu laki-laki dengan laki-laki yang lainnya. Tapi yang pasti, laki-laki yang baik agamanya, tidak akan menyakiti pasangannya. Kalaupun sesekali pernah menyakiti, sumbernya adalah ketidaksengajaan atau kesalahpahaman antara pemikiran seorang laki-laki dengan perempuan.


Dalam  mempercayakan hati,  tentunya tidak mudah. Ada proses yang harus ditapaki, ada deretan waktu yang harus dilalui, dan ada serangkaian peristiwa yang harus dijalani. Hingga akhirnya semua itu melahirkan saling percaya satu sama lain, hingga menitipkan hati yang begitu istimewa itu kepada seseorang yang menjadi tempat berlabuhnya.


Namun sering kali pada kenyataannya bahwa mempercayai seseorang itu lebih sulit dari sekedar mencintainya. Seseorang bisa mencintai siapapun yang diinginkannya meski pertama jumpa, tapi ia tidak bisa dengan mudah mempercayai seseorang hanya dengan sekali bertemu saja. Karena cinta ada di area perasaan yang cenderung lebih subjektif, sedangkan kepercayaan terletak pada area logika yang cendrung lebih objektif.


Lalu,  setelah  lama saling mengenal, bagaimana jika orang yang kita percaya itu ternyata mengkhianati kita ?

Dalam hal ini, untuk semua hal yang belum kita ketahui, entah itu peristiwa yang menimpa kita ataupun orang lain, Cara paling bijak untuk menghadapinya adalah  dengan berhusnuzhon, atau berprasangka baik bahwa Dia akan selalu memberikan yang terbaik bagi setiap hambaNya. Walaupun terkadang, yang terbaik itu harus melalui proses yang buruk terlebih dahulu, proses yang terkadang begitu menyakitkan.

Oleh karena itu, dibutuhkan serangkaian kebaikan yang berkesinambungan untuk membuat seseorang percaya kepada kita, dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi untuk tetap percaya pada seseorang yang kadang mengecewakan kita atau membuat kita terluka, dan dibutuhkan kerelaan yang tidak sedikit untuk menitipkan masa depan  kita kepada seseorang yang terhitung baru dalam kehidupan kita. Tapi, begitulah jalan yang ditempuh agar kehidupan rumah tangga sepasang manusia yang akan dibina nanti, selalu dihiasi rasa tenang dan saling percaya, bukan sekedar saling mencintai.

"Kita harus belajar dari seeokor kerang kecil yang menahan rasa sakit hingga akhirnya melahirkan mutiara,  dan kita juga harus belajar dari logam mulya yang mengalami berbagai penempaan dan pembakaran, sampai akhirnya menjadi emas murni."

3 komentar

Terima kasih banyak.

Masih perlu udat edit kode 😁

Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny


EmoticonEmoticon