Belajar Dari Kerang Mutiara,- Roda kehidupan sering kali melaju pada jalan yang tidak kita kehendaki. Ada saat dimana kita sering merasakan ketidaknyaman dalam hidup yang membuat kita menyerah untuk melanjutkan langkah.
Berapa banyak didunia ini yang memilih untuk mengakhiri hidupnya hanya karena sebuah tekanan yang bernama "beban". Entah itu menyangkut finansial, karier, ataupun jodoh.
Sering kali lupa bahwasanya tidaklah Tuhan menempatkan kita pada kondisi yang tidak mengenakan, sejatinya itu untuk menjadikan kita lebih baik lagi dari versi kita yang sebelumnya. Seorang siswa pun perlu mendapatkan ujian agar ia bisa naik kelas. Begitupun dengan sekolah kehidupan ini.
Ada sebuah kisah inspiratif dari seekor kerang kecil. Ketika Tangan Takdir mengharuskannya menjadi kerang kecil nan rapuh, yang harus selalu tinggal di dasar laut, yang setiap harinya merasa kesakitan atas butiran-butiran pasir yang masuk ke kulit mungilnya.
Ia begitu iri dengan kerang-kerang besar yang tak pernah merasakan sakit seperti yang ia rasakan, seharusnya kerang-kerang besar itu harus lebih sakit dari apa yang ia derita. Karena ukurannya yang lebih besar pasti lebih banyak pasir yang masuk ke kulit mereka. Tapi nyatanya tidak. Kerang-kerang besar itu tidak merasakan sakit sedikitpun, bahkan tubuhnya pun tertutup rapat oleh cangkang keras yang melindunginya dari butiran-butiran pasir dan bebatuan.
Pada suatu hari ia protes kepada Tuhan. Mengapa ia ditakdirkan seperti itu, mengapa ia tidak ditakdirkan seperti kerang-kerang lain yang satu butiran pasirpun tidak dapat menggores kulit mereka. Tak ada jawaban dari Tuhan. Hingga akhirnya kerang itu pun hanya bisa menangis dengan penuh kepasrahan. Menerima takdirnya sebagai kerang kecil yang setiap harinya harus tercabik-cabik butiran pasir.
Dengan penuh kesabaran, ketabahan dan pengorbanan, ia kuatkan dirinya untuk menerima kehendak takdir, ia kerahkan seluruh tenaganya untuk melawan rasa ngilu dan nyeri akibat tusukan-tusukkan pasir pada tubuh mungilnya itu. Ia terus menjerit kesakitan, membalut butiran-butiran pasir itu dengan air matanya. Karena hanya itu yang bisa ia lakukan, ia tidak bisa melawan kehendak takdir atas apa yang telah ditentukan kepadanya.
Dalam kondisi seperti itu, ia tetap bersabar menahan luka meski seringkali berlinang air mata. Berhari-hari, berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Apa yang ia dapat dari perjuangannya menerima kehendak takdir tersebut ? Tanpa disadari, sebutir mutiara berkilau mulai terbentuk diantara cangkang yang membalut dagingnya. Semakin lama, mutiara itu semakin membesar. Hingga rasa sakit, kengiluan atau pun ketidaknyamanan yang ia rasakan sekian lamanya, seakan-akan tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Dan pada akhirnya, ia pun mensyukuri apa yang ditakdirkan Tuhan untuknya. Ia bangga walau hanya menjadi kerang kecil namun bisa menghasilkan mutiara indah, sedangkan kerang-kerang besar yang awalnya ia begitu iri kepada mereka, mereka hanya berakhir dipenggorengan.
Berapa banyak didunia ini yang memilih untuk mengakhiri hidupnya hanya karena sebuah tekanan yang bernama "beban". Entah itu menyangkut finansial, karier, ataupun jodoh.
Sering kali lupa bahwasanya tidaklah Tuhan menempatkan kita pada kondisi yang tidak mengenakan, sejatinya itu untuk menjadikan kita lebih baik lagi dari versi kita yang sebelumnya. Seorang siswa pun perlu mendapatkan ujian agar ia bisa naik kelas. Begitupun dengan sekolah kehidupan ini.
Ada sebuah kisah inspiratif dari seekor kerang kecil. Ketika Tangan Takdir mengharuskannya menjadi kerang kecil nan rapuh, yang harus selalu tinggal di dasar laut, yang setiap harinya merasa kesakitan atas butiran-butiran pasir yang masuk ke kulit mungilnya.
Ia begitu iri dengan kerang-kerang besar yang tak pernah merasakan sakit seperti yang ia rasakan, seharusnya kerang-kerang besar itu harus lebih sakit dari apa yang ia derita. Karena ukurannya yang lebih besar pasti lebih banyak pasir yang masuk ke kulit mereka. Tapi nyatanya tidak. Kerang-kerang besar itu tidak merasakan sakit sedikitpun, bahkan tubuhnya pun tertutup rapat oleh cangkang keras yang melindunginya dari butiran-butiran pasir dan bebatuan.
Pada suatu hari ia protes kepada Tuhan. Mengapa ia ditakdirkan seperti itu, mengapa ia tidak ditakdirkan seperti kerang-kerang lain yang satu butiran pasirpun tidak dapat menggores kulit mereka. Tak ada jawaban dari Tuhan. Hingga akhirnya kerang itu pun hanya bisa menangis dengan penuh kepasrahan. Menerima takdirnya sebagai kerang kecil yang setiap harinya harus tercabik-cabik butiran pasir.
Dengan penuh kesabaran, ketabahan dan pengorbanan, ia kuatkan dirinya untuk menerima kehendak takdir, ia kerahkan seluruh tenaganya untuk melawan rasa ngilu dan nyeri akibat tusukan-tusukkan pasir pada tubuh mungilnya itu. Ia terus menjerit kesakitan, membalut butiran-butiran pasir itu dengan air matanya. Karena hanya itu yang bisa ia lakukan, ia tidak bisa melawan kehendak takdir atas apa yang telah ditentukan kepadanya.
Dalam kondisi seperti itu, ia tetap bersabar menahan luka meski seringkali berlinang air mata. Berhari-hari, berbulan-bulan sampai bertahun-tahun. Apa yang ia dapat dari perjuangannya menerima kehendak takdir tersebut ? Tanpa disadari, sebutir mutiara berkilau mulai terbentuk diantara cangkang yang membalut dagingnya. Semakin lama, mutiara itu semakin membesar. Hingga rasa sakit, kengiluan atau pun ketidaknyamanan yang ia rasakan sekian lamanya, seakan-akan tidak pernah ia rasakan sebelumnya.
Dan pada akhirnya, ia pun mensyukuri apa yang ditakdirkan Tuhan untuknya. Ia bangga walau hanya menjadi kerang kecil namun bisa menghasilkan mutiara indah, sedangkan kerang-kerang besar yang awalnya ia begitu iri kepada mereka, mereka hanya berakhir dipenggorengan.
Pesan: Terkadang proses itu menyakitkan. Karena untuk mencapai sebuah kemulyaan harus ada rasa sakit yang perlu dilalui. Seberapa Banyak dan besar rasa sakit yang kita lalui, sebesar itu pulalah kemulyaan yang nantinya akan kita dapatkan.
Terima kasih. Semoga bermanfaat !
1 komentar so far
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny
EmoticonEmoticon