Merasakan Kehadiran Allah Pada Burung

Tags

Merasakan Kehadiran Allah Pada BurungBurung, ia merupakan salah satu hewan bersayap dan berkaki dua. Ia adalah hewan terbesar yang mampu terbang. Tubuhnya yang ramping dan diselimuti bulu serta banyaknya tulang yang berongga, yang memudahkan binatang ini terbang. Ada sekitar 8.500 sampai 9000 jenis burung yang telah ditemukan. Umumnya dapat terbang, akan tetapi berbeda dengan burung unta. 

Meskipun dikategorikan sebagai spesies burung, namun ia tidak bisa mengepakan sayapnya untuk terbang. sedangkan untuk jenis burung terkecil, yaitu Kolibari yang panjangnya hanya 5,7 cm saja.

Tentunya tidaklah menciptakan burung, kecuali untuk menjadi inspirasi dan dapat memetik hikmah bagi kita sebagai manusia yang terlahir memiliki nalar untuk berpikir. Bahkan Allah swt mengingatkan kepada kita akan rahasia-rahasia yang terselip pada salahsatu makhluk Tuhan yang bisa terbang itu. Hal tersebut tertuang pada Qs. Al-Mulk : 19


Merasakan Kehadiran Allah Pada Burung

Para ilmuan di seluruh dunia terus menelusuri bagaimana burung bisa terbang, dengan menggunakan berbagai rumus fisika dan matematika, akhirnya merekapun menemukannya. Burung telah menjadi inspirasi bagi para ilmuan untuk menciptakan hal baru, maka munculah ilmu aerautika dan teori aerodinamika. Dalam ilmu itu disebutkan bahwa burung bisa terbang karena menggunakan energi untuk mengepakkansayap dan melawan daya tarik bumi, sehingga mereka dapat tetap di udara. 

Lengkungan sayap burung membantunya menghasilkan daya angkat. Yang mengagumkan adalah apabila seekor burung dapat terbang di udara dalam jarak yang sangat jauh tanpa menggerakan sayapnya. Para pakar berkata bahwa ketika itu ia sebenarnya terbang di atas aliran-aliran udara yang muncul, baik karena benturan udara dengan segala sesuatu yang menghalanginya atau karena tingginya tekanan udara panas.

Hampir semua burung memiliki keistimewaan pada berat badannya yang ringan, struktur tubuhnya yang kuat, tingginya kemampuan jantung, peredaran darah dan alat pernapasannya serta keseimbangan tubuhnya. Spesifikasi itu diberikan oleh Allah untuk menjaganya di udara ketika membentangkan dan melipat kedua sayapnya. 

Kecuali burung-burung yang berukuran besar, karena semakin besar seekor burung, semakin besar pula rongga dadanya. Akan tetapi hal itu merupakan designan Tuhan yang paling sempurna. Sehingga dengan rongga dada yang besar, dapat membuat lengkungan dan ikatan disayapnya menjadi lebih kuat, hingga dapat membuatnya terbang lebih lama di udara.

Merasakan Kehadiran Allah Pada Burung

Berbeda dengan burung-burung kecil yang mengandalkan kepakan sayapnya berulang-ulang untuk terbang ataupun mengatur posisi diam di udara. Semua itu dilakukan agar ia dapat terbang dengan seimbang, karena jika tidak, ia bisa terbawa oleh hembusan angin. Demikianlah tulis beberapa ilmuan tentang konstuksi anatomi dari berbagai jenis burung yang memungkinkannya terbang menjaga keseimbangan dan mengatur arah tubuhnya ketika terbang.

Setelah mengetahui hal itu, kemudian para ilmuan mulai berpikir kembali. Kalau burung di udara tidak terjatuh, maka makhluk hidup yang di tanah pun tidak akan tergelincir, walau tanpa sabuk pengaman. Padahal bumi ini terus berputar bersama dengan kecepatan seribu mil perjam dan berputar mengelilingi matahari secepat 65 ribu mil perjam. 

Maka setelah kejadian itu, manusia mulai memperoleh inspirasi dari burung sehingga ia mampumenghasilkan alat yang bisa menjadikan manusia mampu terbang dari satu tempat ke tempatlain, dan bahkan melebihi kemampuan burung yang menjadi sumber inspirasinya; yaitu pesawat terbang.

Merasakan Kehadiran Allah Pada Burung

Walaupun pada mulanya pesawat terbang tidak bermesin dan terbang bagaikan layang-layang, namun kemampuan manusia dari hari ke hari terus berkembang. Hinggga akhirnya Wright Bersaudara pada tanggal 17 Desember 1903 berhasil menerbangkan untuk pertama kalinya pesawat terbang bermesin di Kitty Hawk North, Carolina, Amerika Serikat. 

Pada pagi itu, penerbangan hanya berlangsung 12 detik, tetapi di siang harinya penerbangan kedua dan ketiga mereka berhasil melipatgandakan hingga mencapai 59 detik dengan jarak tempuh 300 meter. Meskipun demikian, hal tersebut sudah cukup menjadi modal untuk menciptakan jarak yang lebih jauh lagi dari Wright bersaudara.

Benar saja, beberapa tahun kemudian tepatnya 1964, dunia mengenalkan pesawat terbang intai strategis bernama High Altitude SR-71 Black Birddengan kecepatan tiga kali kecepatan suara dan dapat menempuh jarak 4.830 km berkali-kali lipat melebihi jarak yang telah ditempuh Wright bersaudara. 

Dan semakin kesini, perkembangan pesawat udara semakin mutakhir. Bahkan bukan hanya dapat digunakan sebagai alat transformasi, akan tetapi ada juga yang digunakan untuk pertahanan negara.

Dan tentunya, semua karya-karya manusia itu tidak terlepas dari maha karya Tuhan Yang Tanpa Batas. Maka, dapatkah kita menemukan kehadiran Tuhannya di dalam setiap ciptaanNya, termasuk pada seekor burung ?

 Masih ada satu hal lagi yang ingin penulis bahas prihal burung. Pada kesempatan lain, jika penulis tidak disibukan dengan rutinitas lain, penulis akan membahas tentang hikmah dibalik penciptaan burung. yang sekaligus, hal itu akan menjadi bahan renungan untuk kita agar selalu timbul rasa optimisme dalam diri.


Terima Kasih. Semoga bermanfaat !


Baca juga :
                      *Merasakan Kehadiran Allah Pada Tumbuhan


EmoticonEmoticon