10 Nasehat Dan Renungan Dari Para Ulama

nasehat ulama, pesan ulama, kata bijak para ulama, untaian hikmah para ulama10 Nasehat Dan Renungan Dari Para Ulama,- 
#1. Wahai diri, jika untuk mencari dunia saja engkau mampu bersabar menanggung payah dan kehinaan selama bertahun-tahun, dengan harapan engkau dapat istirahat dan hidup beberapa tahun kedepan. Lalu kenapa engkau harus merasa tidak sabar menahan rasa payah dan lelah dalam beberapa menit/hari saja untuk beribadah dan beramal shaleh, padahal balasannya adalah kesenangan surga untuk selamanya.

#2. Para ahli makrifat berkata: “Barang siapa yang menundukkan matanya dari segala yang tidak diperbolehkan agama, dan menahan dirinya terhadap segala bentuk syahwat dan senantiasa memakmurkan hatinya dengan muraqabah (menyadari pengawasan Allah SWT), mengikuti sunnah dalam tindakannya, membiasakan dirinya mengkonsumsi makanan halal, maka firasatnya tidak akan meleset.


#3. Aku berkali-kali berdoa agar dihindarkan dari segala prasangka buruk orang-orang atasku. Tetapi hatiku berkata, "Selamatkanlah orang lain dari prasangka burukmu. Maka kamupun selamat dari prasangka  buruk yang kau bayangkan dari mereka." Mungkin memang akulah yang justru takut atas prasangka orang-orang, padahal kekhawatiranku itu sama sekali tak beralasan. Aku rasa, ini salah satu jawaban atas doaku tersebut.


#4. Dengan keadaan bagaimana aku menjamunya ? Ketika tamu terakhir yang menemuiku akan segera bertandang jika ia datang maka tiada tamu lagi yang menjumpaiku jika ia masuk rumah maka ia takkan keluar kecuali dengan jerit tangis seisi rumah.


#5. Jangan hanya menjadi orang yang bijaksana, tapi juga harus bijaksini. Jangan sampai engkau menasehati orang lain, tapi dirimu sendiri kosong dari nasehat. karena bagaimana mungkin seorang yang buta dapat menuntun orang lain, sedangkan menuntun dirinya sendiri pun ia tidak mampu


#6. Wahai diri yang penuh dengan kelalaian, sadarlah ! Engkau hanyalah pengendara di atas punggung usiamu. Digulung hari demi hari. Tanpa terasa napasmu kian berjalan seiring dengan jalannya waktu, setia menuntunmu ke pintu kematian.


#7. sadarlah ! Sebenarnya dunia yang semakin menjauh darimu dan liang kuburlah yang semakin engkau dekati. Satu hari berlalu, berarti satu hari pula engkau bertambah dekat dengan liang lahat. Umurmu yang tersisa di hari ini sungguh tak ternilai harganya, sebab esok hari belum tentu jadi bagian dari hidupmu. Karena itu, jika hari berlalu tapi tiada kebaikan dan kebajikan yang engkau lakukan, maka akan keringlah batinmu.


#8. Jangan pernah tertipu dengan masa muda, karena syarat untuk mati tidaklah harus tua. Jangan pula terperdaya dengan badan sehat, karena syarat untuk mati tidak pula harus sakit. Teruskanlah berbuat baik, dan berkata baik. jadikanlah setiap hembusan hafasmu senantiasa berarti bagi kehidupanmu kelak. Walau tak banyak orang yang mengenalimu, tapi kebaikkan dan kebajikan yang engkau lakukanlah yang akan menuntunmu pada kebahagiaan, dan akan dikenang oleh mereka yang engkau tinggalkan.


#9. Kalau kau ada kemampuan, jangan putuskan harapan orang-orang yang meminta bantuan kepadamu. Karna bisa saja Allah juga akan memutuskan segala harapanmu.


#10. Dunia memang diciptakan untuk kita, tapi kita diciptakan untuk akhirat.

____________
Kutipan -  Kutipan tersebut disarikan dari kitab Bahrul 'Ain (Imam Jauzi ), Ihya Ulumiddin (Imam Ghazali), dan buku Penyejuk Hati (Untaian Kalam Habib Munzir dan Habib Umar bin Hafidz)

Baca Juga :
                   * 20 Kata Mutiara Bahasa Arab dan Terjemahnya


EmoticonEmoticon