ANAK ADALAH CERMINAN ORANG TUA

Anak Adalah Cerminan OrangtuaAnak Adalah Cerminan Orang tua,- Anak merupakan salah satu anugrah Tuhan yang dititipkan melalui rahim perempuan untuk dirawat, dijaga, dan didik. Setiap orangtua pasti ingin mendapatkan anak yang baik serta patuh terhadap dirinya selaku orang tua, atau juga kepada agama dan negara.
Tidak ada satupun orangtua yang mengharapkan anaknya hidup dengan penuh kesalahan  dan tak ada sedikitpun yang bisa dibanggakan. Namun sering kali kebanyakan orangtua mengharapkan anak yang baik, sementara ia sendiri lupa terhadap ucapan dan prilaku dirinya sendiri.

Sebelum seorang anak lahir ke dunia, Al-Qur’an telah menyebutkan bahwa seseorang telah dibekali potensi edukatif untuk menyerap ilmu dan karakter terhadap apa yang dilihat,didengar, dan dirasakan oleh mata hatinya. Hal ini tertuang dalam QS. An-Nahl : 78


Potensi edukatif manusia

Sepatutnya Qs. An-Nahl ayat 78 tersebut harus menjadikan sikap orang tua lebih berhati-hati dalam mengolah tindakan dan ucapan. Karena satu ucapan yang terlontar atau prilaku yang diperbuat oleh orangtua, jika terlihat atau terdengar oleh sang anak, maka anak itu akan menirunya, tanpa mengerti entah itu baik atau tidak.

Banyak orangtua yang meminta anaknya untuk tetap sabar, sementara ia mengatakannya dengan nada tinggi “Sabar dong. !”  Sebenarnya dia itu sedang mengajarkan apa ?
Banyak orangtua yang menasehati anaknya agar jangan suka mengeluh, sementara dalam menasehati suka terlontar ucapan “ayah sudah cape menasehatimu.” Sebenarnya dia itu sedang mengajarkan apa ?
Dan banyak juga orangtua yang menyuruh anaknya untuk tetap tenang, sementara ia sendiri mengatakannya dengan nada membentak. Sebenarnya dia itu sedang mengajarkan apa ?

Dari kejadian tersebut, kita bisa menyimpulkan banyak orangtua mengharapkan anaknya sempurna, sementara ia sendiri lupa berkaca.

Sementara itu, Dorothy Law Nolte, Ph.D yang merupakan sang maestro puisi pendidikan di Amerika, dalam puisiya yang berjudul Children Learn What They Live – Anak-Anak Belajar Dari Kehidupannya,  ia menuliskan beberapa bait puisi untuk menjadi pengajaran terhadap sikap dan ucapan orang tua dalam mendidik anak.

“Jika anak dibesarkan dengan celaan, maka ia akan belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, maka ia akan belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, maka ia akan belajar merendahkan orang lain
Jika anak dibesarkan dengan hinaan, maka ia belajar menyesali diri.

Jika anak dibesarkan dengan toleransi, maka ia belajar menahan diri (dari merendahkan orang lain)
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, maka ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, maka ia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan, maka ia belajar keadilan.

Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, maka ia akan belajar, menaruh kepercayaan
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, maka ia belajar menyayangi dirinya.
Dan jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan,
Maka ia belajar menemukan cinta dalam kehidupannya.

Rangkaian puisi yang ditulis oleh Dorothy itu sangat jelas, bahwa karakter yang tertanam dalam anak itu, terlahir dari bagaimana perlakuan orangtua terhadap dirinya.

Terima Kasih
Semoga Bermanfaat
Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan

Baca Juga:

2 komentar

Terimakasih, sangat bermanfaat tulisannya

Terimakasih, menjadi salah satu inspirasi dalam penulisan khutbah jumat singkat berbakti kepada orang tua. Semoga menjadi amal sholeh buat penulis dan semua yang membantu menyebarkan.


EmoticonEmoticon