Pengertian dan Manfaat Istighfar,- Istighfar adalah minta ampun. Istighfar lisan ialah membaca istighfar. Agar Allah memberi ampunan yang merupakan kunci surga di dunia maupun akhirat. Istighfar juga berarti istibdal (minta ganti). Saat susah minta diganti dengan mudah. Saat sempit minta diganti dengan lapang. Saat buntu minta diganti dengan solusi. Saat hina minta diganti dengan mulia.
Istighfar juga berarti istihwal (meminta perubahan). Kita meminta agar dirubah dari buruk menjadi baik, dari baik menjadi lebih baik, dari jauh kepada Allah menjadi dekat kepadaNya, dari dekat menjadi lebih dekat. Dari tidak bermanfaat menjadi bermanfaat, dan dari bermanfaat pada sesama menjadi lebih bermanfaat lagi.
Istighfar menuntut revolusi jiwa. Jika kita sedang susah dan berharap menjadi mudah, maka kita harus mau mengubah jiwa pelit kita menjadi dermawan. Tangan yang bersedekah dan terus bersedekah hanyalah bukti dari perubahan jiwa. Makin sulit harus makin banyak sedekah, jangan makin perhitungan. Karena sedekah dapat menyelesaikan masalah dan mendatangkan barokah.
Maksimalkan sedekah harta sampai kita merasa kehilangan dengan mengeluarkannya. Ini wilayah keyakinan, bukan logika dan pemikiran. Jika kita hina, maka jiwa harus diubah dari "merasa" dan marah menjadi tawadhu dan memaafkan. Itulah tuntutan istighfar.
Kita sering meminta perubahan keadaan dari yg tidak kita inginkan menjadi yang kita inginkan. Dari yg kita inginkan menjadi yang lebih kita inginkan, dan seterusnya. Masalahnya kita lupa untuk mengubah keadaan kita dari maksiat menjadi taat dan dari taat menjadi lebih taat. Hidup memang perjuangan. Allah maha menilai dan maha menentukan.
Allah tersenyum mendengar istighfarnya seorang hamba dan Allah mencintai orang yang beristighfar. Makin banyak seseorang beristighfar, makin dicintai oleh Allah, dan jiwa pun menjadi baik dan makin baik. (Rojaya)
Diantara ribuan manfaat dari memohon ampun atau beristighfar, berikut adalah 9 manfaat dari beristighfar.
1. Sebagai sebab pengampunan dan penghapus dosa-dosa.
Istighfar juga berarti istihwal (meminta perubahan). Kita meminta agar dirubah dari buruk menjadi baik, dari baik menjadi lebih baik, dari jauh kepada Allah menjadi dekat kepadaNya, dari dekat menjadi lebih dekat. Dari tidak bermanfaat menjadi bermanfaat, dan dari bermanfaat pada sesama menjadi lebih bermanfaat lagi.
Istighfar menuntut revolusi jiwa. Jika kita sedang susah dan berharap menjadi mudah, maka kita harus mau mengubah jiwa pelit kita menjadi dermawan. Tangan yang bersedekah dan terus bersedekah hanyalah bukti dari perubahan jiwa. Makin sulit harus makin banyak sedekah, jangan makin perhitungan. Karena sedekah dapat menyelesaikan masalah dan mendatangkan barokah.
Maksimalkan sedekah harta sampai kita merasa kehilangan dengan mengeluarkannya. Ini wilayah keyakinan, bukan logika dan pemikiran. Jika kita hina, maka jiwa harus diubah dari "merasa" dan marah menjadi tawadhu dan memaafkan. Itulah tuntutan istighfar.
Kita sering meminta perubahan keadaan dari yg tidak kita inginkan menjadi yang kita inginkan. Dari yg kita inginkan menjadi yang lebih kita inginkan, dan seterusnya. Masalahnya kita lupa untuk mengubah keadaan kita dari maksiat menjadi taat dan dari taat menjadi lebih taat. Hidup memang perjuangan. Allah maha menilai dan maha menentukan.
Allah tersenyum mendengar istighfarnya seorang hamba dan Allah mencintai orang yang beristighfar. Makin banyak seseorang beristighfar, makin dicintai oleh Allah, dan jiwa pun menjadi baik dan makin baik. (Rojaya)
Diantara ribuan manfaat dari memohon ampun atau beristighfar, berikut adalah 9 manfaat dari beristighfar.
1. Sebagai sebab pengampunan dan penghapus dosa-dosa.
Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda (yang artinya): Setiap anak cucu Adam pasti pernah berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah ialah orang yang banyak bertaubat.(HR. At-Tirmidzi, hasan)
Manakala manusia melakukan maksiat atau dosa sebenarnya dia telah menzhalimi dirinya sendiri dan dalam keadaan yang bodoh. Oleh karenanya kita membutuhkan maghfirah. Tidak sedikit ayat yang berkaitan mengenai memohon ampunan kepada Allah, seperti yang dicontohkan oleh para Nabi dan Rasul. Allah memerintahkan kepada mereka untuk senantiasa memohon ampun kepada-Nya. Dan ketika kita coba renungi sebenarnya kita sangat butuh beristighfar kepada Allah subhanahu wata'ala.
"Bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, segera mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosanya selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal."
(QS. Ali Imran : 133 - 136)
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, segera mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa-dosanya selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui. Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal."
(QS. Ali Imran : 133 - 136)
Ayat ini menyatakan kepada kita untuk bersegera. yang dimaksud bersegera disini ialah perintah untuk bergegas dalam melakukan kebaikan dan bersegera untuk beristighfar. Dan jangan berputus asa, Allah telah menjamin bahwa ampunan-Nya seluas langit dan bumi dan ini untuk orang yang senantiasa bertaqwa. Manakala berbuat atau melakukan hal keji maka ia langsung ingat Allah dan kemudian memohon ampun kepada-Nya.
"Dan, barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. An Nisaa: 110)
(QS. An Nisaa: 110)
2. Melapangkan rizki
Berbicara tentang rizki, rizki bukan hanya yang berupa harta atau finansial. Namun, rizki maknanya luas tidak sesempit itu, termasuk juga kesehatan dan waktu luang. Rizki dimaknai sebagai sesuatu yang terbaik yang diberikan kepada hamba.
Perkataan Nuh a.s. kepada kaumnya ;
"Beristighfarlah kepada Tuhanmu - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun -
niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan(pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai". (QS. Nuh :10-12)
Terdapat sebuah atsar dari Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana faedah istighfar yang luar biasa.
“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian setelah itu Al Hasan Al Bashri membacakan surat Nuh di atas. (Riwayat ini disebutkan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar di Fathul Bari, 11: 98)
3. Terhindar dari siksa dan musibah
Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun. (QS. Al-Anfal:33)
4. Mendatangkan Rahmat Allah.
Perkataan Nabi Shaleh a.s. kepada kaumnya (kaum tsamud) :
Dia (Nabi Sholeh) berkata: "Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat".
(QS. An-Naml : 46)
Beristighar kepada Allah kemudian menyertakan dengan amal, dan amal merupakan sebab mendatangkan rahmat Allah.
5. Menambah kekuatan Jiwa
Perkataan Nabi Hud a.s. kepada kaumnya ;
Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa."
(QS. Hud : 52)
Kisah Shallahuddin dan tentaranya ;
Kisah Shalahuddin Al Ayyubi, ketika beliau berkeliling ke tenda yang pertama beliau melihat para orang-orang sedang qira'ah al-qur'an kemudian berkeliling ke tenda yang kedua beliau melihat orang-orang sedang qiyamullail dan berkeliling ke tenda yang ketiga beliau melihat orang-orang sedang memohon ampun kepada Allah dan tenda selanjutnya beliau mendapati orang-orang sedang tidur. Kemudian beliau mengatakan Dari arah sinilah (orang-orang yang tidur) kita akan kalah.
6. Dapat Melapangkan Hati
yang menyebabkan sesak dan beratnya sesuatu boleh jadi karena maksiat dan dosa dan kita butuh sarana yakni beristighfar, dan manakala Rasulullah mendapati sesuatu yang mengganjal beliau beristighfar hingga 100 x.
7. Membuat wajah menjadi berseri dan bahagia di hari pertemuannya dengan Allah.
“Barangsiapa yang ingin bahagia dengan catatan amalnya (pada hari kiamat), hendaklah ia beristighfar kepada Allah.”
(HR. Ath-Thabarany)
“Sangat beruntunglah orang yang menemukan bahwa pada catatan amalnya terdapat banyak istighfar.”
(HR. Ibnu Majah)
8. Membersihkan Noda Dalam Hati
“Sesungguhnya jika seorang mukmin melakukan dosa, maka tertorehlah noda hitam dihatinya. Apabila ia bertaubat dan berhenti dari dosa itu dan memohon ampun kepada Allah, maka hatinya mejadi bersih dari noda tersebut. Apabila dosanya bertambah, maka bertambah pula noda tersebut sampai menutupi hatinya.
Itulah noda yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya : ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup (menjadi noda) hati mereka.” (QS. al-Muthaffifiin: 14)
[Diriwayatkan oleh Ahmad (II/298), at Tirmidzi (no.3334) dan beliau menyatakan bahwa hadits tersebut derajatnya hasan shahih, Ibnu Majah (no.4244), an Nasa-i dalam kitab al Kubra(no.11658), Ibnu Hibban (no.930), serta al Hakim (II/562) dan beliau menshahihkannya. Sementara itu, adz Dzahabi berkata: ‘Menurut syarat Muslim.’ Diriwayatkan juga oleh al Baihaqi dalam Sunan-nya (X/188)]
Manusia apabila ia terbiasa melakukan dosa dan maksiat maka hatinya akan keras dan hidayah sulit untuk masuk.
9. Menjadi sebab terkabulnya doa seorang hamba.
Kisah Nabi Yunus a.s. ;
Di dalam perut ikan Nun, Yunus bertobat meminta ampun dan pertolongan Allah, ia bertasbih selama 40 hari dengan berkata: "Laa ilaaha illa Anta, Subhanaka, inni kuntu minadzh dzhalimiin (Tiada tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang telah berbuat dhalim)" Allah mendengar doa Yunus, dan Memerintahkan ikan nun mendamparkan Yunus di sebuah pantai.
Seandainya kalau bukan karena doa Nabi Yunus kepada Allah, niscaya dia akan diperut ikan Nun sampai hari berbangkit. Sehingga Istighfar merupakan diantara bentuk terkabulkannya doa.
Lafadz
Mengenai lafadz istighfar secara umum yaitu "Astaghfirullahal 'azhim" atau "Astaghfirullah". Bisa juga, Doa Sayyidul Istighfar, Doa perlindungan dari kesyirikan,
Doa taubat pertama diucapkan oleh umat manusia, Nabi Adam a.s. dan Hawa: “Rabbana dzalamna anfusana wa in lam taghfir lana wa tarhamna lanakunanna minal khaasirin,” (Ya Tuhanku. Sesungguhnya kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Kau tidak mengampuni dosa-dosa kami, maka kami menjadi hamba yang merugi).
Doa Nabi Yunus a.s. manakala beliau meminta ampun dan pertolongan Allah manakala berada di perut Ikan Nun : "Laa ilaaha illa Anta, Subhanaka, inni kuntu minadzh dzhalimiin(Tiada tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang telah berbuat dhalim)"]
Doa Nabi Yunus a.s. manakala beliau meminta ampun dan pertolongan Allah manakala berada di perut Ikan Nun : "Laa ilaaha illa Anta, Subhanaka, inni kuntu minadzh dzhalimiin(Tiada tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang telah berbuat dhalim)"]
wallahu a'lam bish shawab.
1 komentar so far
KINI DEWALOTTO MENYEDIAKAN DEPOSIT VIA PULSA TELKOMSEL / XL
UNTUK KEMUDAHAN TRANSAKSI , ONLINE 24 JAM BOSKU ^-^
WWW.DEWA-LOTTO.NAME
WA : +855 88 876 5575
EmoticonEmoticon