TIDAK ADA YANG KEBETULAN

Tags

Tidak Ada Yang Kebetulan,- Dalam keseharian kita, kita pasti sering menemukan apa yang disebut “Kebetulan”, padahal itu boleh jadi telah direncanakan Allah secara rinci jauh sebelum kejadian itu, atau paling tidak –yang pasti- adalah Allah yang telah menetapkan sistem dan hukum-hukum yang menjadikan apa yang kita namai “kebetulan” itu adalah rencana Allah juga. Karena jauh sebelum kita lahir, tingkah dan ucapan kita telah tertulis lebih dulu di Lauhul Mahfudz, termasuk tatkala kita mengucapkan “ah, mungkin itu hanya kebetulan.”


Dalam buku Lentera Hati karya Prof. M Quraish Shihab, beliau mengemukakan bahwa keadaan Nabi muhammad saw sebagai yatim, tidak pandai membaca dan menulis. Kemudian ia di angkat sebagai seorang Nabi dan Rasul terbaik. Apakah itu sebuah kebetulan ? Jelas bukan. 

Akan tetapi hal tersebut merupakan rencana Allah sejak dulu. Bahkan kakeknya beliau sendiri telah disetting oleh Allah agar diberi nama Muhammad. Karena jauh kebelakang pada masa Isa, bahwa nabi terakhir yang akan lahir adalah Ahmad. Kata Ahmad dan Muhammad berasal dari akar kata yang sama “Hamada” yang memiliki arti “Terpuji.”

Sampai saat ini para ilmuan barat yang tak mengenal Tuhan, belum bisa mengungkapkan sesuatu hal yang mereka anggap sebagai kebetulan. Contohnya adalah jauh sebelum kapal Titanic tenggelam, pada tahun 1898 M Morgan Roberson telah menulis sebuah noovel yang Futulity. Kisah fiktif yang ditulisnya memiliki kemiripan luar biasa dengan peristiwa tenggelamnya Titanic tahun 1912. 

Nama kapal, sekoci-sekocinya pun mirip yakni nama kapal dalam novel itu adalah Titan dan yang dalam kenyataannya adalah Titanic. Nahkoda Titan dilukiskan sebagai orang yang angkuh, dan pada kenyataannya Nahkoda Titanic juga seorang yang angkuh.

Apa makna semua itu ? apa itu hanya kebetulan ? para ilmuan barat belum bisa mengungkapnya. Para psikologi telah mengamati kebetulan-kebetulan semacam itu, para mahasiswa dari sekian universitas di Barat melakukan penelitian tentang hal yang dianggap “kebetulan”, salah satunya adalah J.B Rhine dari Universitas Amerika Serikat. 

Namun sampai sekarang mereka belum memperoleh jawaban. Dan ternyata ada banyak sisi lain dari manusia yang tak semuanya harus memakai logika untuk mengungkap kebenaran. Karena sejatinya, logika manusia terbatas dalam menemukan sebuah hakikat.

Kita sebagai seorang muslim harus mengakui bahwa di dunia ini tidak ada yang kebetulan. Sesuatu yang kita sebut “kebetulan” itu, sejatinya adalah skenario Tuhan yang telah ada sejak lama, hanya kitanya saja yang tak mengetahui sehingga dikatakan sebuah kebetulan. Kita juga tak boleh mengatakan sesuatu yang sama persis terjadi adalah kebetulan. Karena hal itu sama saja dengan kita tidak mengimani qodlo dan qodar yang telah Allah tetapkan.


Allahu a’lam

1 komentar so far

Mantabb.. semua yang ada di dunia ini adalah skenarioNya


EmoticonEmoticon