5 Nasehat dan Cara Agar Bisa Istiqomah

Menapaki jalan istiqomahIstiqomah artinya berkesinambungan, tidak berubah-ubah atau tidak terputus –putus. Istiqomah harus tetap di lakukan oleh mereka yang ingin menempuh jalan yang diridhoi Allah. Istiqomah adalah sesuatu yang menyebabkan kebaikan menjadi sempurna. Dengan istiqomah berbagai kebaikan akan terwujud. Sementara itu, orang yang tidak istiqomah dalam ibadah atau berhijrah (menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya), maka ia tida akan dapat mencapai sesuatu yang dicita-citakan, yakni menyingkapkan kedekatan kepadaNya.

1. Nasehat Dari Allah swt
Oleh karena itu, Allah swt menganjurkan setiap orang untuk berusaha menjaga amal kebaikannya. Hal tersebut tercantum dalam Qs. An-nahl :92

وَلَا تَكُونُوا كَالَّتِي نَقَضَتْ غَزْلَهَا مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ أَنْكَاثًا


“Dan janganlah kalian seperti perempuan yang menguraikan benang-benang yang sudah dipintalnya dengan kuat kemudian menjadi tercerai berai.”

Ayat tersebut mengandung makna implisit, bahwa jangan sampai hal yang sudah kita bangun bertahun-tahun, menjadi hancur hanya karena satu kesalahan. Oleh karena itu, tetaplah pertahan segala hal positif yang tengah kita bangun. Rawatlah ia dengan sebaik-baiknya, dan jagalah ia dengan sekuat kemampuan kita. Karena Hujjatul Islam Imam Abu Hamid Al-Ghazali pernah berpesan : “seseorang yang tidak bisa istiqomah dalam menapaki kebaikan, maka ia tidak akan bbisa memperbaikai dan meningkatkan dirinya ke maqam yang lebih tinggi.”

2. Nasehat Dari Rasulullah saw

استقيموا ولن تخصوا واعلموا أنّ خير دينكم الصّلاة، ولن يحافظ على الوضوء الاّ مؤمن 


“istiqomahlah kalian dan janganlan kalian menghitung amal kebaikan kalian. Ketahuilah, bahwa sebaik-baiknya (amalan) agama kalian adalah shalat. Dan tidak ada yang bisa menjaga wudhu, kecuali orang beriman.” (HR. Ahmad)

3. Nasehat Imam Ali Ad-Daqoq

Imam Ali Ad-Daqoq pernah berpesan : “jadilah engkau sebagai manusia yang mampu beristiqomah, dan janganlah sibuk untuk mengharapkan karomah. Bagaimana bisa engkau mendapatkan karomah, sementara Tuhanmu mengharapkan engkau tetap beristiqomah.”

4. Nasehat Imam Ali Ad-Daqoq
Beliau juga memberi nasehat lain bahwa istiqomah itu mempunyai tiga tingkatan. Pertama adalah penegakan, kemudian berdiri, dan akhirnya istiqomah. Penegakan merupakan proses menundukan hawa nafsu, berdiri merupakan berusaha untuk meneguhkan hati, dan istiqomah adalah terealisasikannya ibadah dengan hati yang konsisten serta hawa nafsu yang telah ditundukan.

5. Nasehat Imam Junaedi Al-Baghdadi
Ini merupakan kisah beliau, beliau menuturkan : “saya pernah bertemu dengan seorang pemuda dibawah pohon besar di daerah pedalaman. Pemuda itu merupakan salah seorang salik yang tengah menempuh perjalanan batin.

‘Apa yang membuatmu duduk disana ?’ tanya saya (Imam Al-Junaedi?)‘Mencari hal yang hilang.’Saya pun berlalu dan meninnggalkannya. Ketika pulang dari haji, saya mendapatkan pemuda tadi berpintah tempat.‘apa yang membuatmu pindah ?’‘Karena saya telah menemukan apa yang saya cari, dan ternyata ada di tempat ini. Karena itu, saya pindah dan menetap disini.’Kemudian Al-Junaedi berkata “saya tidak tahu mana yang lebih mulia. Apakah tetapnya karena pencarian sesuatu hal yang hilang atau tetapnya pada suatu tempat yang di dalamnya di peroleh apa yang dikendakinya.”

Dari redaksi percakapan Imam Al-Junaedi tadi di ketahui bahwasanya istiqomah itu dapat mendatangkan kemuliaan. Karena seorang pemuda salik tadi telah mendapatkan hal ia yang cari (bisa jadi sebuah karomah), akan tetapi ia belum tentu mendapatkan kemulyaan dari istiqomah.

Oleh karena itu, istiqomah itu sangat berat dilakukan. Namun jika kita ingin bisa beristiqomah dalam kebaikan, langkah pertama yang meski kita ambil adalah berusaha untuk menundukan hawa nafsu kita. Karena hawa nafsu itulah yang senantiasa menghalangi kita dari jalan istiqomah. Selain itu pula, kita juga harus berusaha membebaskan diri dari harapan-harapan dan angan-angan. Karena hal itu dapat merusak langkah kita menuju Allah.

Allahu a’lam bish-showab
Terima kasih, Semoga Bermanfaat !


EmoticonEmoticon