Manfaat Tayamum Secara Ilmiah

Manfaat Tayamum Secara Ilmiah,- Sebagaimana dijelaskan dalam surat Al-Maidah:06, tayamum merupakan salah satu alternatif dalam bersuci. Hal tersebut menjadi pengganti wudhu atau mandi wajib yang seharusnya menggunakan air. Material yang boleh dijadikan alat tayamum adalah tanah suci yang ada debunya dan batu-batu kecil jika tidak ada debu (yang seperti pasir). Selain itu, dilarang bertayamum dengan tanah berlumpur dan bernajis. 

Yang menjadi pertanyaan sekarang, mengapa harus tayamum dan apa manfaatnya ? 

Pertanyaan tersebut akan penulis jelaskan dengan kaca mata ilmiah. Kalau kita pergi ke Eropa atau di daerah lain di mana ada musim dingin dan panas, maka saat musim dingin tiba, kita akan mudah tersetrum dengan pegangan pintu yang terbuat dari bahan logam alumunium. Namun di musim panas, hal itu tidak akan terjadi. 

Mengapa bisa begitu ? kalau udara sangat kering di musim dingin. Lebih dari itu, sebenarnya ada penjelasan lebih ilmiah lagi sebagaimana yang penulis kutip pada sebuah artikel  di yahoogrup.com.

Sumber tersebut menjelaskan bahwa hal ini dikarenakan molekul air yang mengembun di tubuh kita akan menetralkan listrik statis yang terakumulasi di dalam tubuh. Di musim dingin, udaranya sangat kering sehingga tidak ada molekul air di permukaan kulit. Elektron yang terkumpul tibuh kita, yang kebanyakan berasal dari gesekan jaket yang kita kenakan, akan terus terakumulasi. 

Begitu tangan menyentuh logam yang merupakan konduktor yang baik, elektron yang terakumulasi tadi langsung “meloncat” dari tubuh ke logam tersebut. Ini merupakan fenomena “petir mini” dan ujung jari akan merasakan seperti tersambar petir.

Hal ini mirip dengan fenomena penangkal petir. Ketika di udara ada gumpalan uap air yang kaya akan elektron maka elektron-elektron itu akan “meloncat” ke bumi melalui titik-titik terdekat dengan awan yang terbuat bahan konduktor yang bagus. 

Dengan demikian, jika anda tidak ingin mengalami fenoomena “petir mini”, sebelum memegang pintu basahiilah dulu tangan anda dengan air. Atau kalau tidak ada air, salurkanlah elektron di tubuh ke bumi dengan meletakkan dtangan ke tanah atau tembok (seperti seseorang sedang melakukan tayamum).

Ini merupakan fenomena yang sangat luar biasa. Sebab, dari dulu kita  hanya memahami bahwa berwudhu ialah omembersihkan badan dari kotoran yang menempel di tubuh. Lantas bagaimana bisa wudhu diganti dengan tayamum yang hanya dilakukan dengan membasuh debu ke wajah dan telapak tangan ? Bukankah dengan tayamum justru tangan dan wajah kita menjadi kotor ?

Setelah mencermati penjelasan ilmiah di atas, kita baru menyadari bahwa kotoran yang ada di dalam tubuh kita ternyata bukan hanya debu yang menempel ke tubuh. Namun, ada jenis kotoran yang tidak terlihat oleh mata, jauh lebih berbahaya bila tidak segera dibuang atau dinetralkan. Seseuatu yang disebut kotoran itu bernama elektron, yang apabila terlalu banyak terakumulasi di tubuh kita bisa merusak keseimbangan ssistm elektrolit cairan dalam tubuh manusia. Padahal, lebih dari 90% tubuh kita merupakan cairan.

Sebagaimana kita ketahui bersama, molekul-molekul air yang bersifat polar sangat mudah menyerap elektron-elektron yang terakumulasi di tubuh. Hanya dengan mengusapkan air ke permukaan kulit saja maka elektron dengan mudah terbuang atau ternetralkan dari tubuh. 

Itulah mengapa Rasulullah saw pernah mandi besar hanya dengan menggunakan air satu ciduk, atau kurang lebih satu liter saja. Kalau kita menilik keterangan di atas maka rupanya yang dibutuhkan hanyalah membasahi seluruh permukaan tubuh dengan air agar elektron tersebut terbuang.

Oleh sebab itu, dengan teori kotoran elektron listrik statis, akhirnya rahasia dibalik tayamum sebagai pengganti wudhu menjadi terbuku secara ilmiah, bahwasanya air yang dibasukan ke kulit tubuh akan menetralkan listrik statis yang ada ditubuh. Dan air itu bisa diganti dengan meletakkan tangan ke tanah lalu mengusapkannya pada wajah dan telapak tangan.  

Terima kasih, 
semoga bermanfaat !

Baca Juga :

                     *Manfaat Wudhu Bagi Kesehatan