NASEHAT SANG AYAH II - Nak, Jangan Memegang Ular Itu

Tags

Dunia itu ibarat memegang ularNak, Jangan Memegang Ular Itu - NASEHAT SANG AYAH II,- Ketika kedewasaan dituntut, ketika fikiran sudah mengharuskan untuk hidup mandiri, dan ketika dorongan tanggung jawab harus dipikul sendiri, saat itulah terkadang diri jadi terbebani.

Seperti itulah gambaran yang mungkin dialami oleh setiap orang yang mulai beranjak dewasa. Begitu juga dengan ayah, nak. Saat ayah menginjak usia 20’an, pikiran ayah tidak bisa lagi fokus untuk kuliah. 


Ayah mulai berfikir kalau ayah harus belajar hidup mandiri, termasuk biaya hidup sehari-hari. Dengan perlahan ayah berusaha melepaskan diri dari meminta belas kasihan nenekmu, walau awalnya terasa berat, namun begitu ayah menjalaninya dengan senang hati dan tidak menggantungkan hidup ayah sepenuhnya kepada orang lain, ayah baru menyadari bahwa setiap tetes keringat yang bercucuran itu tersimpan kebahagiaan. 


Kebahagiaan saat cucuran keringat menjadi penyambung hidup ayah, kebahagiaan saat ayah sudah tidak merepotkan nenekmu lagi dan masih banyak lagi kebahagiaan yang sulit ayah tuangkan dalam cawan-cawan kata.


Pada intinya, setiap hal yang membuat kita bahagia; entah itu berupa materi, hadirnya seseorang, perasaan atau apapun itu, jangan kamu menikmatinya. Karena segala kebahagiaan itu bukan untuk dinikmati, sayang. Tapi untuk disyukuri. Seringkali kebahagiaan yang dinikmati itu selalu terselip keinginan diri lalu mengekspresikannya sesuai kehendak nafsu.

Namun jika kamu mensyukurinya, maka keinginan nafsu itu dapat tertahan dengan rasa syukur. Karena syukur tak pernah lepas dari Sang Pemberi Kebahagiaan, bahkan Dia akan memberimu kebahagiaan lain jika kamu selalu mensyukuri kebahagiaan yang sudah kamu miliki. Karena itu sudah janji-Nya, sayang.


Yaa, ayah berusaha untuk selalu mensyukuri kebahagiaan yang ada, akhirnya dengan rasa syukur itu ayah dipertemukan dengan orang-orang hebat, orang-orang yang banyak memberikan ayah pelajaran dan pengalaman berharga. Salahsatunya sahabat ayah yang saat ini tinggal di kota Kembang, darinya ayah belajar tentang konsekuensi kebahagiaan yang dinikmati. Menurut ayah, ia begitu mahir dalam segala bidang, ia begitu piawai dalam merangkai kata, laksana permata yang berhamburan dari lisannya, hingga siapapun yang mendengarnya pasti mengikutinya.


Ada satu hal yang membuat ayah kurang sreg dengannya. Dalam hal berbisinis, ia memang sangat pandai. Segala bidang bisnis telah ia tekuni. Namun saat tengah panjang lebar membicarakan peluang usaha dengannya, ada satu kalimat yang menurut ayah harus di kaji lebih dalam lagi, katanya : “Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya adalah pengusaha, maka kitapun harus mengikutinya”.


Sebait kalimat itu yang akhirnya memutuskan ayah berhenti membicarakan wirausaha. Bukannya ayah menyangkal Nabi saw dan para sahabatnya sebagai pengusaha, bahkan setau ayah diantara 9 dari 10 sahabat Nabi saw yang dijamin masuk surga, semuanya adalah pengusaha kecuali Sayyidina Bilal bin Rabah ra.


Bukan karena ayah tidak mau mengambil kesempatan emas itu  dan bukan pula ayah tidak mau meniru Nabi saw dan para sahabatnya. Tapi sebelum semua itu ayah ambil, ada hati yang harus ditata rapi, ada niat yang harus diperbaiki. Karena seringkali yang ditirunya itu bagus, namun penirunya belum menata rapi hatinya dengan baik, hasilnyapun tidak akan baik.


Ucapan sahabat ayah itu memang benar sayang, Nabi saw dan para sahabatnya adalah pengusaha. Namun kita jangan hanya terpaku pada kata “pengusaha” saja, lalu kita langsung menerapkannya, kita juga harus berfikir lebih jauh sayang. Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya menjadi pengusaha untuk kemajuan agama.


Sayyidina Abu Bakar Ash-shiddiq menyerahkan seluruh hartanya untuk meninggikan kalimat tauhid, Sayyidina Umar bin Khotthob mendermakan setengah harta kekayaannya untuk mensyiarkan agama, hingga pada masa beliaulah Islam tersebar luas keseluruh penjuru dunia.


Begitu juga dangan para sahabat Rasulullah saw yang lainnya, semuanya demi kepentingan agama, bukan kepentingan pribadi. Apalagi mengatasnamakan Nabi untuk memperkaya diri. Na’udzubillah.


Sayang, harta dan segala pernak-pernik dunia itu laksana ular, dan hanya seorang pawangnya-lah yang dapat menaklukannya. Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya adalah pawang bagi dunia ini, merekalah yang benar-benar mampu menjikkan ular bernama dunia. Namun ketika kamu bermain dengan ular itu, jangan pernah berharap kamu akan selamat dari gigitannya.


semakin kamu bermain-main dengannya, semakin memungkinan pula bisanya membunuh jati dirimu bahkan moral dan agamamu hilang terserap oleh racun ular yang terus menjalar melingkup hidupmu. Kenapa ? karena kamu bukan pawangnya. Butuh usaha yang kuat sayang untuk menjadi pawang ular bernama dunia, usaha memerangi hawa nafsumu sendiri. Ilmu dan keimanan juga harus tertancap kuat dalam jiwamu agar kamu bisa mengendalikannya.


Ayah mau cerita nak ! Dulu sekali di zaman Nabi saw dan para sahabatnya harta tertinggi itu berupa emas dalam bahasa Arab dinamakan dinnar. Biasanya bangsa Arab tidak sembarangan dalam menamakan sesuatu, selalu ada pelajaran berharga yang tersimpan di dalamnya, begitu juga dengan penamaan dinar.


Dinar merupakan pengambilan dari dua suku kata sayang,  دين yang berarti agama dan نار yang berarti neraka. Nak, jika kamu menyalurkan harta sesuai tuntunan agama, pasti ia akan menghantarkanmu kepada surga dan keridhoan-Nya, sebaliknya jika kamu menggunakannya untuk mememuhi segala keinginan dan memperturuti hawa nafsumu saja, pasti ia akan menghantarkanmu pada api neraka dan kemurkaan-Nya.


Nah nak, gunakan harta itu dengan baik yaa, kamu mampu ko. Selama dalam hatimu ada niat baik dan berusaha melaksanakannya, selama itu pula kesempatanmu menetralisir bisa ular bernama dunia lebih cepat kamu dapatkan.


BACA JUGA:

1 komentar so far

Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny


EmoticonEmoticon