Keutamaan Dzikir Hati,- Kita memang telah mengatahui bahwasanya dzikir terbagi menjadi beberapa tingkatan. Dzikir terbaik adalah dzikir dengan hati dan lisan. Di bawahnya adalah dizikir dengan hati saja, dan di bawahnya lagi adalah dzikir dengan lisan saja. Tingkatan-tingkatan itu harus di lalui oleh ham-hamba beriman agar mereka mencapai dzikir yang hakiki.
Yang dimaksud dzikir hakiki adalah hadirnya hati ketika lisan menyebut asma Allah atau mengakui kehambaan diri. Inilah yang seharusnya menjadi tujuan dzikir, dan orang yang berdzikir harus berusaha menggapainya, merenungkan bacaannya, dan memahami maknanya. Agar kesempurnaan dzikir bisa dicapai. Dan adapun keutamaan dzikir hati, ialah :
Hadits yang bersumber dari siti Aisyah, ia berkata : Rasulullah saw bersabada :
"Dzikir secara lirih lebih baik tujuh puluh kali lipat dari pada dzikir secara terang-terangan. Apabila terjadi hari kiamat, seluruh makhluk kembali untuk diperhitungkan amalnya. Para malaikat pencatat amal kemudian datang membawa amalan-amalan yang mereka jaga dan mereka tulis. Lalu Allah berkata kepada mereka : ‘lihatlah, apakah masih tersisa suatu (amalan) milik hamba-Ku ?’ para malaikat menjawab : ‘Kami tidak meninggalkan satu amalan pun yang kami jaga dan kami tulis. Kecuali semuanya sudah kami catat.’ Kemudian Allah berfirman (kepada salah seorang hamba) : ‘Sungguh engkau mempunyai suatu kebaikan dan aku akan membalasmu; yaitu dzikir lirih.” (HR. Baihaqi)
Abu Awanah kitab shohihnya pernah berkata :
Sementara itu Imam Baihaqi meriwayatkan :
"Dzikir yang tidak terdengar oleh malaikat Hafazhoh (pencatat amal), nilainya tujuh puluh lipat lebih baik dari pada dzikir yang terdengar oleh para malaikat Hafazhoh.”
Sementara itu Imam Abu Hasan Asy-Syadzali rahimahullah pernah berkata : “Setiap amalan hati walaupun dikerjakan sebesar biji sawi, itu lebih baik daripada amalan-amalan anggota badan meskipun sebesar gunung.” Ucapan Imam Abu Hasan Asy-Syadzali tersebut memang benar, karena setiap amalan tergantung niatnya. Sedangkan niat, adalah sesuatu yang berasal dari hati.
Sementara seorang arif pernah berkata : “Sebutlah nama Allah dengan hati tanpa kata-kata lisan secara lirih, yang jauh dari pendengaran manusia. Sungguh, inilah dzkir terbaik di antara seluruh dzikir. Inilah yang katakan para ahli dzikir.”
Seorang arif pernah berkata : “Dzikir dengan hati adalah pedang bagi mereka yang menuju Allah. Dengan pedang ini, mereka memerangi para musuh, dan dengan pedang itu pula mereka menangkal segala malapetaka yang membidik.”
Baca juga :
* Kutamaan Dzikir Menurut Para Salaf
* Manfaat Dzikir Secara Medis
Yang dimaksud dzikir hakiki adalah hadirnya hati ketika lisan menyebut asma Allah atau mengakui kehambaan diri. Inilah yang seharusnya menjadi tujuan dzikir, dan orang yang berdzikir harus berusaha menggapainya, merenungkan bacaannya, dan memahami maknanya. Agar kesempurnaan dzikir bisa dicapai. Dan adapun keutamaan dzikir hati, ialah :
Hadits yang bersumber dari siti Aisyah, ia berkata : Rasulullah saw bersabada :
يَفْضَلُ الذِّكْرِ الخَفِيُّ عَلَى الذِّكْرِ الْجَهْرِي بِسِبْعِيْنَ ضَعْفًا، إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ رَجَعَ الْخَلاَئِقِ إِلَى حِسَابِهِ، وَ جَاءَتِ الْخَفَظَةُ بِمَا حَفِظُوْا وَكَتَبُوا. قَالَ اللهُ لَهُمْ : أُنْظُرُوْا هَلْ بَقِيَ لِعِبَدِي مِنْ شَيْءٍ، فَيَقُوْلُوْنَ : مَا تَرَكْنَا شَيْءً مِمَّا عَلِمْنَاهُ وَحَفِظْنَاهُ إِلاَّ وَقَدْ أَحْصَيْنَاهُ وَكَتَبْنَاهُ. فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَلَى : إِنَّ لَكَ عِنْدِي حُسْنًا وَ أَنَا أَجْزِيْكَ، وَهُوَ الذِّكْرُ الخَفِيُّ
Abu Awanah kitab shohihnya pernah berkata :
خَيْرُ الذِّكْرِ الْخَفِيُّ، وَخَيْرُ الرِّزْقِ مَا يَكْفِى
“sebaik-baiknya dzikir adalah bacaan yang lirih, dan sebaik-baiknya rizki adalah yang mencukupi.”Sementara itu Imam Baihaqi meriwayatkan :
الذّكر الذى لا تسمعه الحفظة يزيد على الذّكر الذى تسمعه الحفظة سبعين ضعفا
"Dzikir yang tidak terdengar oleh malaikat Hafazhoh (pencatat amal), nilainya tujuh puluh lipat lebih baik dari pada dzikir yang terdengar oleh para malaikat Hafazhoh.”
Sementara itu Imam Abu Hasan Asy-Syadzali rahimahullah pernah berkata : “Setiap amalan hati walaupun dikerjakan sebesar biji sawi, itu lebih baik daripada amalan-amalan anggota badan meskipun sebesar gunung.” Ucapan Imam Abu Hasan Asy-Syadzali tersebut memang benar, karena setiap amalan tergantung niatnya. Sedangkan niat, adalah sesuatu yang berasal dari hati.
Sementara seorang arif pernah berkata : “Sebutlah nama Allah dengan hati tanpa kata-kata lisan secara lirih, yang jauh dari pendengaran manusia. Sungguh, inilah dzkir terbaik di antara seluruh dzikir. Inilah yang katakan para ahli dzikir.”
Seorang arif pernah berkata : “Dzikir dengan hati adalah pedang bagi mereka yang menuju Allah. Dengan pedang ini, mereka memerangi para musuh, dan dengan pedang itu pula mereka menangkal segala malapetaka yang membidik.”
Baca juga :
* Kutamaan Dzikir Menurut Para Salaf
* Manfaat Dzikir Secara Medis
EmoticonEmoticon