Mencari Kebahagiaan - NASEHAT SANG AYAH IV

Tags

nasehat tentang kehidupan, motivasi kehidupan, perjuanganMencari Kebahagiaan - NASEHAT SANG AYAH IV,- Nak, suatu hari kamu pasti akan berkenalan dengan yang bernama kesedihan; sebuah ekspresi jiwa yang mengisyaratkan atas hilang atau tidak tercapainya sesuatu. Ia hadir begitu saja beriringan dengan hilangnya hal paling berharga dalam hidupmu.

Tak apa kamu mengenalnya, karena setiap orang juga pernah berkenalan dengannya, termasuk ayah. Beberapa kali ayah pernah kehilangan sesuatu yang paling berharga dalam hidup ayah, baik itu barang berharga ataupun seseorang yang istimewa.


Ketika banyak orang bersahabat dengan kesedihan, mereka justru menghilangkan kesadaran mereka. Banyak orang yang ingin memutuskan hubungan dengannya, mereka semua pergi ke tempat-tempat yang mereka anggap bisa mengusir kesedihannya; dengan cara bersenang ria atau bahkan sampai melanggar norma agama, hanya untuk bercerai dengan kesedihan.  Itu sangat keliru sayang; sekejap, mereka mungkin bisa mengusir kesedihan yang menghinggapi jiwa, namun kesedihan itu akan hadir kembali setelah berada sendiri.


Senyum kebahagiaan yang mereka dapat saat ingin melepaskan diri dari kesedihan adalah senyum kebahagiaan semu. Mereka hanya terperangkat dengan ruang kebahagiaan yang berada di luar, bukan berasal dari dalam diri mereka sendiri. Wajar jika mereka merasakan kesedihan itu hadir kembali saat pergi dari ruang kebahagiaan tersebut. Karena sejatinya hanya fisik saja yang berpindah, sedangkan jiwanya masih berada dalam genggaman kesedihan.


Kebahagiaan itu bukan di cari, tapi diadakan. Seberapa banyakpun kita mengunjungi berbagai tempat dan melontarkan seluruh ekspresi kita untuk merayu kebahagiaan agar ikut bersama kita, hal itu takkan pernah kita dapatkan seutuhnya. Karena kebahagiaan sejati ada dalam diri kita sendiri, bukan dari orang lain atau tempat yang kita singgahi.




Nak, kamu pasti pernah melihat tabung gas kecil untuk menyalakan lilin. Seperti itulah kebahagiaan, gas yang terkumpul dalam tabung tersebut adalah sumber kebahagiaanmu, sedangkan pematiknya adalah dirimu sendiri. Kamu yang dapat menghadirkan percikkan-percikkan api kebahagiaan itu.

Lalu selama ini untuk apa kita bersusah payah mencari sumber kebahagiaan, sedangkan ia terpendam dalam diri kita sendiri. Akh, ayah jadi teringat perkataan Rumi, tokoh sufi ternama, ia pernah berkata :

“engkau mencari kalung permata dari satu ruangan ke ruangan lain, padahal kalung itu menggantung di lehermu sendiri”
motivasi dari mutiara

Kamu pasti bingung bagaimana caranya menghadirkan kebahagiaan dalam diri sendiri. Mudah kok nak, hal paling mendasar yang perlu kamu perhatikan adalah mengkondisikan hatimu agar jangan selalu terperangkap dengan kesedihanmu. Gunakan selalu akal sehat untuk menuntunmu. Karena terjebak dengan perasaan sendiri itu melelahkan, sayang.  


Kamu akan membuat dirimu sendiri lupa terhadap eksistensimu sendiri, bahkan kamupun lupa akan keberadaan orang-orang disekitarmu yang bisa membuatmu bahagia, pada akhirnya kamu akan terlupakan oleh orang lain. Raga memang ada, namun hati entah dimana.


Kesadaran itu perlu sayang, sadar bahwa apa yang ada di dunia ini tidaklah abadi, begitu juga dengan kesedihan. Tidak selamanya kesedihan itu menggenggam jiwa. Kamu pasti pernah melihat pelangi kan ? iya, kehadirannya mengisyaratkan bahwa setelah hujan dan petir berkecamuk, akan ada berbagai warna kebahagiaan yang indah. Begitu juga dengan kesedihan yang merangkulmu hari ini. Jadi tak usah bersedih lagi yaa ^_^


Baca Juga:
* HIdup Seperti Berkendara
* Nak, Kamu Jangan Memegang Ular Itu
* Belajar dari Uang Logam


EmoticonEmoticon